[PORTAL-ISLAM.ID] Pengamat militer Aris Santoso merespons positif sikap Menhan Ryamizard Ryacudu dalam menanggapi isu aksi makar dan penembakan empat tokoh nasional.
Menurut Aris, isu penembakan empat tokoh sebagai isu tidak masuk akal. Ia beralasan, karakter para jenderal yang ditangkap, seperti Kivlan dan Soenarko tidak sampai melakukan pelanggaran hukum. Ia menduga ada permainan dalam kasus yang menjerat purnawirawan.
"Orang seperti Kivlan itu ada batasannya. Dia tugasnya hanya berkoar-koar, outspoken. Untuk tindakan gitu [makar hingga rencana bunuh 4 tokoh] aku rasa gak yakin Kivlan begitu, termasuk Soenarko. Jadi ini kayaknya ada "proyek" saling ngerjain," kata Aris kepada Tirto, Jumat (31/5/2019).
Aris pun yakin, "proyek" upaya pembunuhan tokoh sudah berhenti. Ia menyebut sinyal berhenti dari pembicaraan via telpon antara Luhut Pandjaitan dengan Prabowo. Dari poin tersebut, Aris yakin Prabowo tidak terlibat dengan aksi penembakan.
"Kalau ada, pasti itu ada yang main kotor di kubu Prabowo sama Prabowo pasti dibuang juga. Prabowo gak mungkin main kayak begitu," kata Aris.
Aris pun memandang "proyek" ini dimanfaatkan Menkopolhukam Wiranto. Ia beralasan, pemerintah maupun pihak yang ingin melancarkan aksi tentu memiliki tim intelijen.
Dari sisi pemerintah, ia pesimistis aksi pembunuhan bisa berjalan karena tim intelijen pemerintah disebar di berbagai pihak sehingga celah untuk menyerang sangat minim.
Selain itu, Aris melihat tokoh yang diincar bukan lah tokoh sembarangan. Ia yakin tokoh yang diincar tentu memiliki informasi lebih banyak dan sulit disentuh dalam beraktivitas. Dalam pandangan Aris, Wiranto sedang melakukan playing victim demi kepentingan pribadi.
"Problem ini dimainkan Wiranto. Ini ingin menaikkan citra diri dia bahwa aku mau ditembak," kata Aris.
"Konyol proyek ini. Maka betul pernyataan keraguan Ryamizard [bahwa] Kivlan terlibat itu bagus. Ryamizard ragu Kivlan main soal ini," tutur Aris. [Tirto]
[Video - Pernyataan Menhan Ryamizard]
— dr. Andi Khomeini Takdir (@dr_koko28) 31 Mei 2019