Felix Siauw: Lovers-Haters


[PORTAL-ISLAM.ID]   Tiap kita, pasti pernah merasa dicintai, seberapa burukpun kita. Sebagaimana, sebaik-baik kita pun pasti ada yang membenci, itulah lumrahnya manusia.

Kita tak bisa membuat semua orang menyukai kita, sama seperti mustahilnya semua orang membenci kita. Karena kita tak pasti punya salah, begitu juga orang lain.

Semua orang perlu pahlawan, dan ironisnya, juga perlu pecundang. Singkatnya, tiap manusia perlu seseorang untuk dicintai dan seseorang untuk dibenci.

Dan di negeri kita -entah di negeri lain- sepertinya keperluan akan membenci, itu lebih daripada keperluan akan mencintai. Anda boleh tidak sepakat, tapi fakta itu ada.

Lihat saja, haters itu biasanya lebih aktif daripada lovers. Seorang selebgram misalnya, mungkin memiliki 10 juta fans, tapi mereka diam, yang haters 1000, tapi berisik.

Lihat saja, seorang mungkin perlu 1000 prestasi untuk bisa mengukir namanya dalam benak seseorang, tapi kadang hanya perlu satu kesalahan untuk menghapus semuanya.

Lihat saja, berita buruk, bombastis, aib, atau bad news, pasti senantiasa lebih mudah viral dan laku, ketimbang good news, kita selalu ingin melihat kelemahan dan kesalahan.

Lihat saja, ketika acara debat, bully pada pihak yang kalah biasanya berkali-kali lipat ketimbang pujian pada pihak yang menang, sepertinya kita memang lebih senang membenci.

Bangga bila bisa menyakiti, senang bila bisa menjatuhkan orang lain, bahagia saat bisa menghina orang lain. Itu penyakit ganas bagi hati yang harus kita sembuhkan.

Begitu membaca tulisan ini, saya pun yakin, akan ada banyak komentar negatif, minimal seperti ini “ngaca deh, kamu nulis tentang dirimu ya!”. Predictable.

Tapi tak mengapa, toh nilai diri kita ditentukan oleh manfaat kita bagi orang lain, bukan oleh tuduhan dan fitnah yang dialamatkan bagi kita.Saran saya, kurangi atau kalau bisa hentikan memberi perhatian pada haters, dengan mengkonfrontasi, membalas, atau bahkan menghina, itu yang mereka inginkan.

Sebabnya mereka kurang perhatian, maka jangan memberi sesuatu yang mereka cari. Cukup mengerti dan doakan, tampakkan akhlak yang baik, sepakat?.

Penulis: Felix Siauw
Baca juga :