[PORTAL-ISLAM.ID] Pengumuman hasil Pemilu serentak 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) ditengarai untuk menjadikan Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) sebagai "pepesan kosong" atau gerakan yang tidak membuahkan hasil.
Presidium Persatuan Pergerakan, Andrianto mengatakan, yang dilakukan oleh Ketua KPK Arief Budiman dan jajarannya itu sangatlah tidak layak dan pantas.
"(Karena) KPU langgar yang sudah diumumkan. Jauh hari bilang 22 Mei seperti halnya pilpres terdahulu selalu di akhir masa tenggat," katanya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Selasa 21 Mei 2019
Kondisi itu menurut Andrianto ada karena independensi dan kredibilitas KPU diragukan.
"Saya duga ada kekuatan besar yang buat KPU tergopoh-gopoh. KPU jelas tidak kridibel," tekannya.
KPU telah melakukan pengumuman hasil pemilu pada dini hari tadi. Hal itu diduga karena berkaitan rencana aksi besar-besaran yang akan dipusatkan di kantor KPU pada 21 dan 22 Mei.
Terkait itu, Andrianto yang juga aktivis mahasiswa tahun 1998 ini menekankan, aksi akan tetap dipusatkan di kantor KPU dan Bawaslu.
"Tetap pusat aksi sampai penetapan 25 Mei di Gedung Bawaslu," pungkas inisiator Komando Barisan Rakyat Lawan Pemilu Curang (Kobarkan Perang) ini.
Sumber: RMOL