MENJAWAB TANYA
⠀Bagaimana bila dikemudian hari orang yang kita pilih berkhianat?
⠀
Tenang Tuan, esok adalah perkara yang masih ghaib, hal tersebut diluar kemampuan saya dan Tuan. Allah SWT hanya akan bertanya tentang hari ini dan kemarin. Bukan tentang hari esok yang belum tentu Saya dan Tuan jalani.
Hari ini, Saya dan Tuan hanya bisa ijtihad dan istikhoroh, memilih lewat tangis dan doa. Lalu menunggu Allah SWT menentramkan hati Saya dan Tuan pada orang yang kita ridhoi.
Maka andai dikemudian hari orang yang Saya & Tuan pilih berkhianat, maka itu antara dia dengan Allah.
Menghukumi Saya dan Tuan untuk kesalahan dimasa yang akan datang adalah Taklif Maa Laa Yuthaq (pembebanan diluar kemampuan manusia), dan hal itu telah dinafikan Allah dari diri-Nya.
⠀
Dia berfirman;
⠀
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا
⠀
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya” (QS. Al-Baqarah: 286).
⠀
Jadi Tuan tak perlu khawatir dengan pilihan Tuan saat ini, selama Tuan memilihnya diatas istikhoroh.
Tapi Tuan..
Pun hari ini bila Saya dan Tuan berbeda pilihan, maka Saya dan Tuan tetaplah bersaudara, tak halal bila kita saling mencaci dan menghina.
Kita tetap rakyat Indonesia yang akan bersama mendokan siapapun yang akan memimpin negeri ini kelak, sebab itu adalah keharusan Saya dan Tuan sebagai rakayat di negeri ini. Seperti kata Imam Fudhail bin Iyadh;
⠀
لو أن لي دعوة مستجابة ما صيرتها الا في الامام
⠀
“Seandainya aku memiliki doa yang mustajab, aku akan tujukan doa tersebut pada pemimpinku.” Imam Fudhail lalu ditanya, “Kenapa bisa begitu?” Dia menjawab, “Jika aku tujukan doa tersebut pada diriku saja, maka itu hanya bermanfaat untukku. Namun jika aku tujukan untuk pemimpinku, maka rakyat dan negara akan menjadi baik.”
Bismillah Tuan, tak usah ragu lagi.
Saya telah menemukan orang yang PAS di hati saya, seraya mengucap;
⠀
"Bismillah PAS".
⠀
Semoga Allah membimbing mereka untuk Indonesia Adil dan Makmur.
Sampai jumpa di TPS Tuan.
⠀
Nanti kita ngopi lagi.
#2019indonesialebihbaik
- act_elgharantaly -