“Smart Card”
Sedih lah mendengar pernyataan sekelas Mantri yang mengatakan bahwa eKTP itu terbatas kegunaannya… ๐
Padahal kalau mau jujur, eKTP itu sangat sakti. Bukan cuman berfungsi sebagai KTP, SIM, BPJS Kesehatan/Tenaga Kerja, bahkan eKTP itu bisa jadi STNK, kartu ATM, kartu emoney, kartu Busway/kartu KRL, kartu pelajar, kartu pegawai, kartu akses ruangan kantoor… apapun, bisa difungsikan oleh si eKTP tersebut.
Kenapa dibikin eKTP dengan ditanamkan chip itu?
Yaitu supaya tidak dapat (or at least enggak mudah) dipalsukan. Supaya dapat dengan cepat dan aman dipastikan eKTP itu asli, maka harus ada cara otentifikasi dengan data terenkripsi yang tersimpan di dalam chip-nya. Jadi eKTP itu sakti bukan karena banyak data yang tersimpan di dalam chipnya, tetapi ada data yang terenkripsi itu.
Sedangkan data lainnya, ya tidak perlu disimpan di eKTP tersebut dong?
Hareee geneee masih nyimpan data di card gitu loh??? ๐
Heylooo…??? ๐
Datanya ya disimpan di cloud server dong ah?
Iya, di Big Data platform. Nah di situlah kenapa diperlukan very fast, secure, and reliable internet access untuk mengakses data yang diperlukan - yang terkait dengan NIK (Single Identity Number) pada eKTP tersebut. Nah di situlah kenapa kita membangun fibre optic broadband network dengan nama "Palapa Ring", yang disebut-sebut sebagai "Toll Langit" itu.
Kata kuncinya adalah:
✓ Single Identity Number
✓ Big Data platform
✓ Encrypted Smart Card
✓ Very fast, secure, and reliable internet access
Tapi lagi-lagi, CeBi mana ngerti yang beginian? Mereka tahunya pokoknya lawannya harus disalahkan, tak peduli argumennya itu dungu atau dusta sekalipun. ๐ช
Insyรข’Allรดh #PrabowoSandiPresiden
(Arsyad Syahrial)
