Chemistry Prabowo-Sandi


Oleh: Ahmad Danial
(Dosen Komunikasi UIN Jakarta)

Melihat "ulah" kocak Prabowo dan Sandiaga Uno saat menerima dukungan 1000 lebih pengusaha yang tergabung dalam Aliansi Pengusaha Nasional tadi malam di Jakarta Djakarta Teater, Kamis malam (21/3/2019), saya punya satu kesimpulan. Prabowo tengah bahagia.

Saat itu penampilannya sangat lepas. Sambutannya penuh canda tawa. Puncaknya, saya lupa konteks pernyataannya, dia berjoget kembali di panggung. Mirip dengan apa yang dilakukannya saat debat Pilpres putaran pertama dulu.

Dan, de javu! Dengan wajah sangat ceria, Sandiaga, sang Calon Wakil Presidennya, kembali beranjak ke belakang Prabowo dan lantas kembali memijit-mijit pundak Prabowo! Tawa hadirin pun pecah bergemuruh!

[video]

Lihat momen-momen banyak diabadikan fotografer sebuah laman situs berita media daring. Menerima pijat Sandi, Prabowo terlihat tertawa keras-keras. Saya masih ingat ucapannya, "Coba, mana ada Wapres yang mijitin pundak presiden," katanya.

Prabowo terlihat gembira. Sangat! Tidak ada beban sedikitpun di wajahnya. Tidak terlihat bahwa itu adalah wajah seorang calon presiden yang digempur di semua survei masih kalah dari pesaingnya, dengan selisih beragam. Dari belasan sampai puluhan persen!

Wajah Prabowo malam itu, bukanlah wajah orang yang khawatir kalah. Itu, wajah sumringah! Gesturnya, gestur orang yang tengah menikmati sebuah pesta dansa atau menari. Dia berjoget-joget sambil tertawa-tawa. Dan saat Sandiaga lantas memijat pundaknya, tawa Prabowo pun pecah!

Dari tiga kali kontestasi Pilpres yang diikutinya, bersama Megawati tahun 2009, bersama Hatta Radjasa tahun 2014 dan tahun 2019 bersama Sandiaga, saya melihat saat inilah terlihat Prabowo sangat menikmati momen-momen pertarungannya.

Kuncinya saya kira ada di sosok pendampingnya: Sandiaga. Dengan sosok inilah Prabowo terlihat merasa paling klop. Paduan tua dan muda, militer dan sipil, Jawa dan luar Jawa. Plus ganteng, mapan, sopan dan humoris pulak! Maak!!!

Mendengar pujian itu Sandiaga yang berdiri di sebelah Prabowo terlihat bergerak ke atah belakangnya. Tak disangka-sangka dia memijit lagi punggung persis ketika dalam ajang debat pertama para calon presiden lalu. Uniknya Prabowo kemudian tertawa lepas dan secara spontan memperlihatkan seikit menundukan badanna untuk melakukan gerak berjoget kemball. Hadirin tertawa riuh.

Paduan ini membedakan Sandiaga dengan patner Prabowo di pilpres-pilpres sebelumnya. Megawati dan Hatta Radjasa usianya tidak terpaut jauh dengannya. Meski Hatta mewakili luar Jawa, posisi keduanya cenderung formal dan kaku. Demikian juga dengan Megawati.

Dengan Sandiaga, usia muda, wajah tampan dan kemapanan menjadikannya pasangan ideal buat Prabowo. Dan poin lainnya, Sandiaga adalah pilihan Prabowo sendiri! Bukan hasil bargaining politik demi mendapatkan tiket ke pencalonan!

Inilah yang membedakan Sandiaga dengan AHY meski sama-sama muda dan tampan. Jika Prabowo memilih AHY, itu akan dibaca sebagai proses bargaining dengan SBY dan Demokrat. Gaya AHY juga cenderung formal dan dia belum punya cukup pengalaman di birokrasi seperti Sandiaga.

Partai-partai pendukung tampaknya melihat aspek-aspek itu dalam diri Sandiaga sehingga mereka menerima pilihan Prabowo itu. Mereka cukup realistis melihat bahwa Sandiaga adalah punya ‘kekuatan’ sebagai pendamping terbaik Prabowo. Poin positif layak diberikan pada partai dua pendukung yamg tidak memaksakan ego kelompoknya.

Walhasil, malam itu Prabowo terlihat sangat menikmati pertarungan di Pilpres 2019 ini dengan gembira karena berpasangan dengan orang yang dikehendaki untuk mendampinginya. Sandiaga sejauh ini juga tidak mengecewakannya. ''Saya bergerak di satu titik, Sandi bergerak sampau 15 titik. Dia juga lebih pintar dari saya,'' kata Prabowo.

Sekali lagi, entah apa malam itu Prabowo tampak bahagia. Apakah dia lagi tak peduli atas hasil survei yang terus menggempurnya atau ada soal lainnya. Wallahu'alam.  [ROL]
Baca juga :