Prabowo Subianto, Selangkah Menuju RI 1


[PORTAL-ISLAM.ID]  Prabowo Subianto (PS) bebas menentukan pilihan cawapresnya. Begitu sikap terakhir SBY, ketua umum Partai Demokrat (PD). Dengan demikian, persoalan di seputar koalisi keummatan terkait cawapres, tidak lagi rumit bagi PS. Jenderal bersih korupsi ini, sekarang tidak lagi pusing. Tidak ada lagi tarik-menarik yang membuat koalisi “on the balance” –di ujung tanduk.

Tangan Pak PS tidak lagi terikat. Cawapres bisa siapa saja diantara dua nama yang direkomendasikan oleh ijtima’ ulama. Tinggal sekarang ke mana pilihan itu akan dibidikkan.

Kita tak perlu membicarakan siapa diantara dua nama yang direkomendasikan oleh ijtima’ ulama. Kita cermati saja kreterianya. Pertama, sebaiknya ulama cawapres itu berasal dari wilayah independen. Ulama yang tak terikat oleh kepentingan politik atau kelompok. Kedua, yang paling krusial adalah elektabilitas cawapres. Pak PS bisa mencari informasi lengkap mengenai tingkat keterpilihan kedua nama yang direkomendasikan.

Sekali lagi, setelah SBY bergabung tanpa syarat maka persoalan cawapres seharusnya tidak menjadi masalah bagi semua parpol koalisi. Semua partai tidak perlu mempersoalkan siapa pun yang dipilih menjadi cawapres. Memang yang terbaik adalah ulama yang tidak berasal dari kelompok mana pun. Ulama netral.

Sekarang, Pak PS bisa fokus memperkuat koalisi. Menjelaskan kepada partai-partai koalisi –khususnya PKS— bahwa target utama perjuangan adalah menyelamatkan Indonesia dari kerusakan lebih lanjut.

Koalisi keumatan jangan sampai goyah hanya gara-gara pilihan cawapres yang diputuskan oleh Pak PS. Ingat, kita menghadapi lawan tanding yang bertekad untuk menang. Mereka berada posisi yang jauh lebih menguntungkan ketimbang oposisi. Sedikit saja keretakan diantara koalisi, sangat besar dampak negatifnya terhadap perjuangan untuk mengembalikan kekuasan dan kedaulatan ke tangan rakyat.

Yakinlah, kesolidan dan kerja keras semua elemen di koalisi in-sya Allah akan membawa Prabowo Subianto semakin dekat ke kursi presiden. Kemenangan sudah mulai merekahkan bentuknya di ufuk kebenaran.

Penulis: Asyari Usman

Baca juga :