FAKTA: 10% terkaya Indonesia miliki 75% total kekayaan (ASET) bangsa


[PORTAL-ISLAM.ID] Mari kita simak paparan FAKTA miris kondisi negeri ini. Ketimpangan antara si kaya dan si miskin menganga begitu lebar.

(1) Data menarik tapi kelam.

1% terkaya Indonesia miliki 45% total wealth.

10% terkaya Indonesia miliki 75% total kekayaan bangsa.

Kenapa extreme gap seperti ini terjadi? Dan apa solusinya dalam jangka panjang?

Mari kita ulik dalam thread kali ini. Based on data and science.

(2) Pertama-tama harus disebut fenomena 10% atau 20% populasi cenderung akan selalu kuasai 70 sd 80% aset itu juga terjadi di berbagai negara dunia.

Fenomena ini disebut juga Pareto Effect.

Yang besar selalu cenderung akan makin besar. And rich is getting richer.

(3) Penyebab fundamental extreme wealth gap di tanah air tampaknya adalah pendidikan.

Jumlah total angkatan kerja kita (usia 17 sd 55) adalah 130 juta

50%nya hanya lulusan SD
18% lulusan SMP
25% lulusan SMA
7% lulusan S1.

Denga kata lain 68% pekerja punya level pendidikan rendah (SD SMP).

(4) Saat 68% angkatan kerja hanya lulusan SD dan SMP, maka extreme wealth gap akan mudah terjadi.

Mayoritas pekerja tsb tak punya skills (unskilled labor).

Mereka lalu hanya akan jadi "sekrup roda raksasa ekonomi".

Semoga anda bukan termasuk yg jadi sekrup itu......

(5) Bagaimana solusi yg bersifat fundamental? Via pendidikan juga.

Komposisi angkatan kerja kita yg lulusan SMA/SMK harus naik dari 25% angka saat ini menjadi 60%.

Porsi lulusan D3/S1 dalam angkatan kerja yang saat ini cuma 7% harus naik jadi 30%.

Leveraging the power of education.

(6) Sekali lagi, porsi angkatan kerja yg lulusan sarjana (D3/S1) hanya 7%, angka yg amat kecil.

Jadai anda yg lulusan sarjana itu sejatinya kaum elite. Punya privilege. Kelas istimewa.

Ada 93% angkatan kerja yg tak bernasib baik spt anda.

Camkan itu wahai anak muda.

(7) Agar extreme gap makin berkurang, angkatan kerja yg lulusan sarjana harus naik dari 7% ke angka 30%.

Tapi muramnya, lulusan sarjananya acap nggak bisa masuk jadi angkatan kerja karena skills kurang bagus.

Akhirnya jadi pengangguran intelektual.

Makin kelam deh gap-nya.

(8) Di Malaysia angkatan kerja yg lulusan sarjana sudah 20%. Indonesia baru 7%. Artinya harus naik minimal 3 kalinya.

Denga kata lain, kualitas dan kuantitas sarjana Indonesia yg masuk angkatan kerja harus naik serentak.

(9) Anggaran pendidikan kita tahun ini sekitar Rp 200 triliun.

Kualitas + kuantitas pendidikan SMA/SMK dan D3/S1 harus pelahan naik secara dramatis.

Kreativitas dan inovasi para birokrat pendidikan layak dinanti.

Agar 200 triliun tak menguap bagai fatamorgana.

(10) Kembali ke angkatan kerja Indonesia. Jadi sekali lagi hanya 7% yg lulusan sarjana.

Karena itu yg merasa sarjana, please always raise your standard.

Kalian adalah kaum minoritas istimewa yg sebenarnya banyak diharapkan bangsa ini.

Agak muram kalau cuma jadi sarjana plonga plongo.

___
*dirangkum dari twit @Strategi_Bisnis (15/4/2018)

Baca juga :