Poligami Disetujui oleh Para Rabi Israel Untuk Melawan Ancaman Demografi Arab


[portalpiyungan.co] Dengan dukungan dari kepala rabbi Yerusalem, “The Complete Jewish Home” membantu orang Yahudi menikahi istri kedua, mengklaim kebijakan ini membantu wanita lajang memiliki keluarga, dan meng-counter tren demografi arab.

Rabi Israel telah menyetujui praktik poligami untuk melawan apa yang mereka percaya adalah ancaman demografis yang ditimbulkan oleh penduduk Arab yang tinggal di Israel dan wilayah Palestina yang diduduki.

Dalam siaran Channel 10, sebuah saluran tv Israel, mengungkapkan praktek poligami telah disetujui oleh para rabbi yang telah secara aktif mendorong dan memfasilitasi poligami, mengklaim praktek akan memberikan orang-orang Yahudi keunggulan dalam lomba demografi melawan Arab di Israel.

Dalam tayangan Channel 10, seorang rabbi yang telah menikah selama 26 tahun ini difilmkan oleh seorang reporter yang menyamar membujuk seorang wanita lajang untuk menjadi istri keduanya.

"Jika orang tua Anda bertanya mengapa Anda tidak menikah seperti orang lain (menikah biasa bukan poligami)," kata si rabbi, maka, "sampaikan kepada mereka bahwa itu (poligami) adalah mitzvah [perintah agama] dan saya ingin mentaati perintah agama."

Rabi Yahudi ini lalu menunjukkan surat yang ditandatangani oleh Kepala Rabbi Yerusalem Shlomo Amar yang mengizinkan dia untuk menikahi istri kedua.

Sumber The Times of Israel berkomentar bahwa "meskipun hukum Yahudi melarang seorang wanita untuk menikah lebih dari satu suami, sebuah praktek yang dikenal sebagai poliandri, tapi mengizinkan seorang pria untuk menikah lebih dari satu istri."

"Ada beberapa contoh poligami dalam Alkitab, termasuk dua dari tiga patriark (Abraham dan Yakub) dan banyak raja-raja. hukum Yahudi memberikan pedoman untuk keadaan di mana poligami diperbolehkan," The Times of Israel menjelaskan.

Surat kabar Israel juga mengklaim bahwa ada kasus-kasus di luar Israel, terutama dalam masyarakat Sephardic, di mana seorang suami yang menolak untuk menceraikan istrinya diberikan izin untuk menikah lagi dengan seorang rabi. Hal ini membuat istri pertama sebagai aguna, atau 'wanita dirantai', yang dilarang oleh hukum Yahudi untuk menikah kembali.

Seorang juru bicara untuk kelompok dominasi demografis pro-Yahudi, The Complete Jewish Home, mengatakan kepada Channel 10: "Kita berhadapan dengan laki-laki dan perempuan yang bertanggung jawab, dan ini adalah solusi untuk masalah dimana lebih banyak perempuan lajang daripada pria yang akan menikah. Ini juga menjamin mayoritas demografi Yahudi di negara itu, dan menjamin hak perempuan untuk menjadi ibu. "

Meskipun poligami telah ilegal di Israel sejak tahun 1977, pihak berwenang sebagian besar menutup mata untuk praktek poligami yang terjadi.

Sumber: MEMO


Baca juga :