Masya Allah! Ketika FPI Menuntun Ratusan Penduduk Suku Anak Dalam Menganut Agama Islam


[PORTAL-ISLAM] Allah memang akan memberikan hidayahnya kepada siapa saja yang dikehendakinya. Termasuk kepada ratusan warga Suku Anak Dalam (SAD) yang selama ini tidak beragama.

Sebanyak 404 orang Suku Anak Dalam (SAD) atau dikenal Orang Rimba dari kelompok Temenggung Jawat, yang bermukim di sekitar hutan Taman Nasional Bukit Dua Belas, Kabupaten Sarolangun, Jambi memilih menganut agama Islam.

Ini mungkin pertama kali di Indonesia. Sebanyak 404 warga Suku Anak Dalam yang berada di pedalaman Provinsi Jambi akan mengucapkan ikrar dua kalimat syahadat yang akan berlangsung di Balai Adat Kota Jambi, Senin (30/1).

Mualafnya 404 orang penduduk suku anak dalam di Jambi menjadi kisah tersendiri bagi pihak-pihak yang menuntunnya. Sebab penduduk suku anak dalam ini sebelumnya adalah masyarakat yang tidak memiliki agama.

Kabag Humas Kota Jambi Abu Bakar menyebutkan, kegiatan itu awalnya diinisiasi oleh Yayasan Agrapana Bhumi Indonesia (YABI), yang konsen di bidang penanganan lingkungan dan sosial bersama dengan ormas Front Pembela Islam (FPI) Kota Jambi.

Dijelaskan Abu Bakar, kedua organisasi itu menghubungi Lembaga Adat Tanah Pilih Pusako Batuah Kota Jambi dan lantas disampaikan kepada Wali Kota Jambi selaku Pemangku Adat.

"Bapak Wali Kota sangat merespons positif, karena dalam agama tidak boleh menghalangi sebuah perbuatan baik apalagi ini urusannya memfasilitasi saudara kita yang mau masuk Islam, terlebih lagi saat ini mereka memang animisme (tidak memiliki agama-red). Yang pahalanya sangat luar biasa besarnya di hadapan Allah SWT. Wali Kota kemudian minta agar dilakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait agar proses pengucapan syahadatain itu berjalan dengan baik," ujar Abu Bakar seperti yang dilansir Jambi Independent (Jawa Pos Group), Senin (30/1).

Abu Bakar menyebutkan, jumlah warga Suku Anak Dalam yang akan masuk Islam itu berjumlah 404 orang yang terdiri dari 124 laki-laki dewasa, 114 wanita dewasa. Sementara sisanya anak-anak usia 7 - 12 tahun yang terdiri dari 90 orang anak laki-laki dan 76 orang anak wanita.

Dalam prosesi pengucapan dua kalimat syahadat itu, para mualaf ini mendapat fasilitas dari Pemko Jambi. Mulai dari penginapan, konsumsi termasuk pakaian dan perkengkapan ibadah seperti baju koko, kain sarung dan peci bagi pria serta jilbab dan mukena bagi wanita telah disiapkan sepenuhnya oleh Wali Kota SY Fasha. "Walikota Jambi telah menyiapkan berbagai kebutuhan kegiatan tersebut secara pribadi," jelas Abu Bakar.

Dalam mengucapkan syahadat ini, para calon mualaf ini akan dipandu oleh para ulama dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Agama, termasuk juga Wali Kota Jambi Syarif Fasha akan turut menjadi pembimbing pengucapan ikrar syahadatain itu.

Lebih menarik lagi, dalam acara pengucapan syahadatain itu juga akan hadir menjadi pembimbing dua tokoh ulama besar Alumni 212, yakni Syekh Ali Jaber yang baru-baru ini ditunjuk sebagai Duta Perdamaian PBB, serta Ketua Umum DPP FPI KH Ahmad Shobri Lubis.

Setelah pengucapan kalimat syahadat, lanjut Abu Bakar, warga Suku Anak Dalam itu akan mengikuti prosesi berikutnya yaitu mandi wajib dan khitanan.

Sementara itu, M. Azrullah pembina Yayasan Agrapana Bhumi Indonesia (YABI) menjelaskan, penduduk Suku Anak Dalam binaannya tersebut berasal dari Hutan Taman Nasional Bukit 12 yang melintas di kawasan Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi.

Azrullah menjelaskan awalnya dirinya melakukan pembinaan guna memfasilitasi pembentukan desa adat di wilayah itu sesuai arahan Mensos dan pemerintah daerah setempat, sembari dengan itu timnya juga melakukan pembinaan dan pemberdayaan untuk membuka lahan dengan bercocok tanam diantaranya menanam padi, jagung, singkong dan lain-lain.

"Dalam perjalanannya, Temanggung atau pemangku adat setempat menyampaikan keinginan warganya untuk memeluk agama Islam kepada kami," tutur Azrullah.

Dia bersama FPI memantapkan niat warga Suku Anak Dalam itu. Prosesnya pun kemudian menjadi mudah setelah melakukan koordinasi dengan Lembaga Adat Kota Jambi yang kemudian ditanggapi cepat pula oleh Wali Kota Jambi. "Bapak Wali Kota begitu respek dan cepat menanggapi hal ini, beliau juga yang menyatakan kesiapannya memfasilitasi kegiatan itu," jelasnya.

Menurut Azrullah, Suku Anak Dalam tersebut dari garis keturunan Temanggung Mukomuko. Mereka berjumlah kurang lebih 500 KK atau sekitar 3 ribuan jiwa. "Yang menyatakan akan memeluk Islam itu yang sudah tinggal menetap (tidak berpindah-red), yaitu sebanyak 82 KK, terdiri dari 32 KK di Desa Kotoboyo dan sebanyak 50 KK lagi di Desa Padang Kelapo," terangnya.

Ketua FPI Kota Jambi Sayyid Ahmad Syukri Baraqbah saat dikonfirmasi menyampaikan rasa syukurnya. Ia juga mengatakan atas hasil koordinasi dengan Lembaga Adat dan Pemerintah Kota Jambi pihaknya akan memaksimalkan sumber daya yang dimiliki untuk memuluskan kegiatan itu.

"Kami siap dengan sumber daya yang ada, kami akan siapkan laskar untuk membantu mobilisasi, apa saja yang dibutuhkan sesuai kemampuan kami siap, termasuk menyiapkan da'i untuk melakukan pembinaan lanjutan kepada saudara-saudara kita itu," tuturnya.


Sabtu (28/1) pukul 23.00 WIB, pihak-pihak terkait seperti dari Lembaga Adat Tanah Pilih Kota Jambi, yayasan YABI, FPI, serta TNI dan Polri baru saja tiba di Kota Jambi dengan membawa ratusan warga Suku Anak Dalam.

Tampak iring-iringan kendaraan truk-truk besar pengangkut warga dengan kendaraan pengawalan dari TNI dan Polri serta Dinas Perhubungan memasuki penginapan tempat warga tersebut beristirahat untuk selanjutnya akan mengikuti prosesi pengucapan kalimat tauhid pada hari ini, Senin 30 Januari 2017.

Sumber: Jawa PosMetro Jambi

Baca juga :