DR. Warsito: Belasan Meninggal Macet Brebes, Pemerintah Jangan Cari-cari Alasan Pembenaran


[portalpiyungan.com] BREBES -Kemacetan parah yang terjadi di jalur mudik Pantai Utara Jawa, terutama yang terjadi di ruas tol Cipali - Brebes pada puncak mudik tanggal 3 Juli 2016 lalu telah memakan korban jiwa. Sebagian besar dari para korban diduga kelelahan akibat terjebak dalam kemacetan panjang tersebut.

Namun, alih-alih menyatakan simpati dan kepedulian, para pejabat negara justru cuci tangan dan balik meuuding bahwa jatuhnya korban jiwa tersebut akibat kesalahan pemudik sendiri.

Hal paling memalukan pernyataan dari Menteri Perhubungan Ignatius Jonan yang menyatakan bahwa jatuhnya korban jwa dinyatakan Jonan bukan karena macet parah tapi penyakit bawaan.

"Itu pasti sudah ada penyakit bawaan." tegas Jonan saat dimintai keterangan oleh wartawan dalam acara Open House di rumah Wapres JK, seperti dikicaukan @RapplerID

Jatuhnya korban jiwa akibat macet ini menurut Dr. Warsito Purwo Taruno, penemu Alat Pembasmi Kanker, janganlah pemerintah mencari-cari alasan pembenaran.

"Belasan meninggal, termasuk bayi umur setahun, akibat kelelahan di gerbang tol? Rasa kemanusiaan apa yang mampu menghibur luka di hari yang seharusnya semua kesalahan dan kelalaian dimaafkan?" ujarnya.

"Rasanya tak ada sepatah kata pun yang pantas diucapkan untuk mencari alasan pembenaran terhadap kelalaian atas tanggung-jawab melindungi rakyat sendiri, ummat sendiri," lanjutnya.

"Mudah-mudahan Allah memaafkan kita, menjadikan kita pemimpin yang mempunyai empati terhadap bangsa dan rakyat sendiri, memberikan keteladanan akan ketulusan, rendah diri dan tanggung jawab," demikian disampaikan di akun facebooknya, Rabu (6/7), 1 Syawal 1437.

Banyak netizen yang bersuara senada.

"Mules perut klo liat pejabat negara lepas tggngjawab, klo pelayanan baik minimal ga memakan korban," ujar netizen dengan nama Hardja Sasmiitha.

"Pejabat negara yg tak bisa melindungi dan memberi pelayanan yg baik buat rakyat mendiang mundur lebih terhormat," sambungnya.

Baca juga :