Roket Hamas Bombardir Ibu Kota Israel

GAZA CITY - Tiga hari menjadi bulan-bulanan pesawat tempur Israel tak membuat Hamas menyerah. Kelompok yang menguasai Jalur Gaza melalui pemilu demokratis itu terus melancarkan serangan balasan. Serangan terakhir Hamas bahkan kian mendekati jantung Israel, ibu kota Tel Aviv.

Pejabat Hamas menyebutkan, pejuang-pejuang mereka telah melepaskan 20 roket ke wilayah Israel sepanjang Senin (29/12). Dua di antaranya mencapai Ashdod, sebuah kota pelabuhan yang hanya berjarak 25 km dari Tel Aviv. Jangkauan terbaru roket Hamas itu bisa membuat ciut Israel karena jauhnya dua kali lipat dari sasaran terjauh roket Hamas sebelumnya yang jatuh di Ashkelon pada Minggu (28/12) dan menewaskan seorang warganya.

Roket berjenis Katyushas itu menewaskan seorang prajurit Israel di Ashdod. Dengan demikian, sudah dua warga Israel tewas sejak mereka mengadakan serangan udara di seantero Gaza sejak Sabtu (27/12). Sepanjang 2008, ada enam warga Israel yang tewas oleh serangan roket-roket Hamas.

Kementerian luar negeri Israel meyakini Hamas masih memiliki ribuan roket Qassam buatan Iran dan rudal Katyushas buatan Rusia. Selain itu, intelijen Israel melaporkan, beberapa misil antitank dan antipesawat tempur masih tersimpan di gudang-gudang senjata Hamas.

Selain membalas hujan bom oleh jet tempur Israel dengan lontaran roket, pejuang Hamas mulai melakukan konsolidasi terhadap 5.000 anggota pasukan elite mereka. Dari tempat persembunyiannya, pemimpin Hamas Ismail Haniye memerintahkan serangan balasan kepada Israel. Jika perlu dengan serangan bunuh diri terhadap pasukan dan semua kepentingan Israel serta sekutunya di seluruh dunia.

Seruan Haniye itu senada dengan fatwa yang dikeluarkan pemimpin spiritual tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei kemarin (29/12) untuk mempertahankan bumi Palestina di Gaza dengan segala cara. Khamenei meminta agar semua umat Islam dari semua golongan melawan Israel dengan semua kekuatan yang dimiliki. Sampai tadi malam, sudah 1.500 pemuda garis keras Iran mendaftarkan diri untuk bertempur di Gaza.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Hassan Qashqavi menuturkan, pemerintah akan mengirimkan kapal kargo berisi bantuan makanan dan obat-obatan ke Gaza hari ini. ''Bantuan itu akan disusul pesawat kargo yang berisi obat-obatan dan akan mendarat di Mesir malamnya,'' jelasnya.

Universitas Islam Gaza Hancur

Masih kuatnya perlawanan Hamas tersebut membuat Israel semakin geregetan. Pada serangan gelombang ketiga kemarin, giliran kampus terbesar, Universitas Islam Gaza, menjadi sasaran. Hanya karena banyak pemimpin Hamas yang merupakan alumnus universitas itu, jet-jet tempur Israel membombardir habis-habisan gedung lima lantai Universitas Islam.

Laboratorium kampus yang diklaim Israel sebagai sumber dukungan bagi kelompok militan Hamas itu hancur lebur. Wartawan BBC di Gaza melaporkan, serangan tidak membawa korban karena pihak berwenang universitas telah mengosongkan kampus. Sebab, mereka telah memperkirakan Israel akan menyerangnya.
Selain itu, beberapa sentra kekuatan Hamas lainnya menjadi sasaran serangan udara yang berlangsung saat fajar menyingsing tersebut. Rumah Perdana Menteri Ismail Haniye, kantor menteri dalam negeri, dan terowongan yang digunakan oleh warga Palestina untuk mendatangkan bahan pangan serta kebutuhan lain dari Mesir juga diluluhlantakkan bom-bom pesawat F-16 Israel.

''Kami mengejutkan Hamas. Kami menyasar semua fasilitas mereka. Serangan ini akan mengubah realitas di lapangan,'' kata Menlu Israel Tzipi Livni.

Menteri Kesehatan Hamas dr Moaiya Hassanain menyebutkan, serangan di kamp pengungsi Jebaliya menewaskan seorang ibu bersama satu balita dan tiga anak gadisnya. ''Korban tewas sudah mencapai 320 orang. Sembilan rumah sakit yang ada sudah kewalahan dan kekurangan sumber daya untuk menangani korban,'' ungkapnya.

Gencarnya serangan dari udara juga diikuti pergerakan barisan kendaraan lapis baja Israel di garis perbatasan dengan Gaza. Jumlah pasukan di wilayah perbatasan ditambah dua kali lipat. Para ahli militer menduga Israel menunggu jumlah anggota pasukan siaga mencapai 10.000 orang sebelum invasi darat dilancarkan. Dikhawatirkan, serangan darat tersebut akan memakan korban lebih banyak dan semakin sulit dihentikan.

Bantuan Indonesia

Pemerintah Indonesia akhirnya secara resmi mengeluarkan sikap terkait dengan aksi militer Israel terhadap Palestina. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam jumpa pers di Kantor Presiden kemarin sore menyatakan, Indonesia mengecam dan mengutuk keras aksi-aksi militer Israel yang dinilai berlebihan serta tidak proporsional.

Selain mengecam, SBY mengirimkan surat kepada Sekjen PBB Ban Ki-moon dan presiden Dewan Keamanan PBB yang saat ini dijabat Afrika Selatan. Surat tersebut berisi sikap Indonesia yang mengecam keras aksi-aksi militer Israel. ''PBB melalui dewan keamanan harus segera secara formal mengeluarkan resolusi, kemudian betul-betul memaksa Israel menghentikan serangan-serangannya,'' tegas SBY.

Selain itu, kata dia, Indonesia mengimbau agar masyarakat dunia memberi bantuan kemanusiaan kepada Palestina. Indonesia juga akan memberikan bantuan uang tunai USD 1 juta serta obat-obatan.

Penyerbuan Israel tersebut, kata SBY, telah merusak suasana tahun baru Islam, 1 Muharam 1430 H. Karena itu, sesuai amanah konstitusi, ujar dia, Indonesia akan berperan aktif dalam masalah tersebut. ''Dalam surat saya kepada Sekjen PBB dan presiden DK PBB, Indonesia siap sedia untuk berkontribusi apa pun dalam penyelesaian masalah di Palestina, termasuk dalam upaya menghentikan serangan-serangan Israel,'' tegasnya.

Pagi kemarin, SBY juga berkomunikasi dengan Duta Besar Indonesia di PBB Marty Natalegawa. Dalam posisi sebagai wakil Indonesia di anggota tidak tetap DK PBB, Marty menyampaikan langkah-langkah yang telah diambil DK PBB.

Pemerintah Indonesia berpendapat bahwa harus ada kegiatan serta langkah-langkah yang lebih nyata untuk bisa dipatuhi Israel. Salah satunya, mengirimkan pasukan perdamaian (peace keeping forces). ''Sama dengan yang dilakukan Indonesia dulu ketika terjadi perang di Lebanon,'' ungkap SBY.

Sebelum SBY mengadakan jumpa pers, ribuan mahasiswa mengadakan aksi solidaritas untuk Palestina di Bundaran HI, Jakarta. Sayang, demonstrasi damai tersebut sempat diwarnai saling dorong antara polisi dengan pengunjuk rasa. Polisi meminta agar massa tidak menggunakan perangkat pengeras suara. Namun, imbauan itu diabaikan, sehingga 14 pemimpin aksi yang seluruhnya mahasiswa di Jabodetabek tersebut sempat ditahan polisi. Namun, mereka akhirnya dibebaskan.

Aksi solidaritas Palestina juga meluas di berbagai kota besar di Indonesia seperti Solo, Jogjakarta. Banjarmasin, dan Makassar. Tuntutan aksi mereka sama, yakni mengutuk serangan Israel dan mengajak masyarakat membantu rakyat Palestina.

Selain mahasiswa, aksi solidaritas digalang lembaga swadaya masyarakat (LSM). Ketua Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Suripto menyatakan akan mengirimkan 100 orang ke Palestina. (AP/Rtr/tom/rdl/kim)
---------
sumber: Jawa Pos (30/12/2008)
Baca juga :