[PORTAL-ISLAM.ID] Dalam Surat Thaha ayat 71-72, Allah SWT abadikan bagaimana kesabaran tukang sihir Fir'aun yang bertaubat dan akhirnya beriman kepada risalah yang dibawa Nabi Musa.
Walaupun diancam akan disiksa, dibunuh, dan disalib, para tukang sihir Fir'aun tidak goyah keimannnya kepada Allah SWT Tuhan Penguasa Dunia dan Akhirat.
Para tukang sihir Fir'aun itu memiliki keyakinan dan keimanan akan negeri akhirat, dimana saat itulah penguasa tunggal hanyalah Allah SWT. Fir'aun hanya bisa menyiksanya di dunia, tapi di akhirat Fir'aun sudah tidak berkuasa lagi.
يَوْمَ هُم بَٰرِزُونَ ۖ لَا يَخْفَىٰ عَلَى ٱللَّهِ مِنْهُمْ شَىْءٌ ۚ لِّمَنِ ٱلْمُلْكُ ٱلْيَوْمَ ۖ لِلَّهِ ٱلْوَٰحِدِ ٱلْقَهَّارِ
"(Yaitu) hari (ketika) mereka keluar (dari kubur); tiada suatupun dari keadaan mereka yang tersembunyi bagi Allah. (Lalu Allah berfirman): "Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?" Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan." [QS Al-Mu'min: 16]
Para tukang sihir Fir'aun memilih bersabar di dunia, yang kenikmatan dan kesengsaraannya hanya sementara. Siksaan Fir'aun cuma sementara, tidak kekal, selesai saat mau menjemput.
Sedangkan di akhirat, kesabaran menanggung siksa tidak akan pernah bisa. Para penghuni neraka tidak lagi bisa bersabar, mereka sangat mengharapkan agar siksa neraka di akhiri dengan kematian.
وَنَادَوْا يٰمٰلِكُ لِيَقْضِ عَلَيْنَا رَبُّكَۗ قَالَ اِنَّكُمْ مّٰكِثُوْنَ
Dan mereka (penghuni neraka) berseru, “Wahai (Malaikat) Malik! Biarlah Tuhanmu mematikan kami saja.” Dia (Malaikat Malik) menjawab, “Sungguh, kamu akan tetap tinggal (di neraka).” [QS Az-Zukhruf: 77]
Maka, beruntunglah dan berbahagialan yang memilih bersabar di dunia... seperti kesabaran para tukang sihir Fir'aun. Kesabaran yang akan mengantarkan pada kebahagiaan akhirat.
****
Mari sejenak simak Surat Thaha tentang kesabaran tukang sihir Fir'aun:
71. Dia (Fir‘aun) berkata, “Apakah kamu beriman kepadanya (Musa) sebelum aku memberi izin kepadamu? Sesungguhnya dia itu pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu. Sungguh, akan kupotong tangan-tangan dan kaki-kakimu secara bersilang dan sungguh, akan aku salib kamu pada pangkal pohon kurma. Sungguh, kamu pasti akan mengetahui siapa di antara kita yang lebih keras dan lebih kekal siksaannya.”
72. Mereka (para penyihir) berkata, “Kami tidak akan mengutamakanmu daripada bukti-bukti nyata (mukjizat) yang telah datang kepada kami (melalui Musa) dan daripada (Allah) yang telah menciptakan kami. Putuskanlah apa yang hendak engkau putuskan! Sesungguhnya engkau hanya dapat memutuskan (perkara) dalam kehidupan dunia ini.
73. Sesungguhnya kami telah beriman kepada Tuhan kami agar Dia mengampuni semua kesalahan kami dan sihir yang telah engkau paksakan kepada kami. Allah lebih baik dan lebih kekal.”
74. Sesungguhnya siapa yang datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, (disediakan) baginya (neraka) Jahanam. Dia tidak mati (sehingga terhindar dari azab) di dalamnya dan tidak (pula) hidup (dengan layak dan nyaman).
75. Siapa yang datang kepada-Nya dalam keadaan beriman dan telah beramal saleh, mereka itulah orang-orang yang memperoleh derajat yang tinggi (mulia),
76. (yaitu) surga-surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya. Itulah balasan bagi orang yang menyucikan diri.