Pemilih Jokowi kecewa?
— Doradong (@do_ra_dong) September 12, 2019
Memang pada waktu memilih Jokowi, otak dan hatinya ditaruh dimana bung?
Pantesan negeri ini "miring" oleh keambiguan kalian pic.twitter.com/rGTc1FB6po
Saut Situmorang masih intel BIN sampai detik ini (pun ketika menjadi pimpinan KPK)
— Doradong (@do_ra_dong) September 14, 2019
Karena tidak ada kata pensiun dalam intelijen
Kalian tahu BIN dipimpin siapa?
Proxy ganti Proxy pic.twitter.com/pFvvwU3T69
Intel BIN nya tidak jadi mengundurkan diri dari KPK pic.twitter.com/nR82cEAqdj
— Doradong (@do_ra_dong) September 14, 2019
Seiring informasi yg dapat kami sampaikan
— Doradong (@do_ra_dong) September 15, 2019
Ada skenario presiden akan mengangkat Irjen (Pol) Firli Bahuri yg dipilih menjadi ketua KPK untuk menjadi Kapolri menggantikan Tito Karnavian
Stlah semua "tugas beres2" Irjen (pol) Firli di KPK selesai
solusi kegaduhan yg terjadi
Rebutan dalaman lapak pada komisi pemberantasan korupsi di indonesia, antara kolaborasi ICW dan TEMPO vs Polri
— Doradong (@do_ra_dong) September 15, 2019
Dari soal buku merah hingga sprindik status tersangka seorang menteri yang bocor
KPK memang sudah kotor dari awalnya, menjadi pertarungan lapak kepentingan pic.twitter.com/Kvtp3peKvc
Soal bocornya sprindik status menteri jokowi memang sudah bocor sejak lama
— Doradong (@do_ra_dong) September 15, 2019
Kami mengetahui hal tersebut sejak 3 Juli 2019
Diluar kebobrokan soal bocornya data di KPK, juga terkait tebang pilih berdasarkan kepentingan dikasus RJ Lino
Dan anehnya diback up oleh ICW dan Tempo pic.twitter.com/SVA1BbRJnF
ANOMALI PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIA
— Doradong (@do_ra_dong) September 17, 2019
ketika para garong menjadi "bidan" komisi pemberantasan korupsi
Tentu akan dicaricara bagaimana pemberantasan korupsi menyesuaikan lingkar perut kepentingan para garong
Bagaimana kalau dewan pengawas KPK adalah manusia bermuka dua
— Doradong (@do_ra_dong) September 18, 2019
Menjadi pihak yang diminta ijin penyadapan sekaligus dilain pihak menjadi pembocor rencana penyadapan pic.twitter.com/VHXnItsXi4
Dulu ada cicak vs buaya untuk menggambarkan konflik KPK vs Polri
— Doradong (@do_ra_dong) September 18, 2019
Kini ada cicak vs kodok kiasan yg tepat untuk KPK vs Pemerintah (kabinet) Jokowi
Percuma KPK disebut superbody masa kalah ma pemerintah
Lawan!!!
Tinggal jokowi yg puter otak untuk membalas dan antisipasi KPK pic.twitter.com/ffaNdwc8vE
Ayo mulailah kalean bekelahi
— Doradong (@do_ra_dong) September 19, 2019
Buzzer KPK (ICW, Tempo dan cs nya) vs Buzzer koalisi pemerintah Jokowi (cebong dan komplotannya)
Ini akibat pemberantasan korupsi dijadikan lapak kepentingan hingga membuat KPK bak monster superbody yang tidak boleh dikritik
Padahal tebang pilih
Cicak (kadal) vs Kodok (cebong)
— Doradong (@do_ra_dong) September 19, 2019
Siapa yg menang?
Politisi dari koalisi pemerintah Jokowi yg tersandera kasus korupsi tapi belum ditetapkan statusnya
Tidurnya mulai tidak tenang
Mencari akses untuk Jokowi mengkaji ulang dewan pengawas dan sebagainya
Monster itu bernama KPK
Busuknya @KPK_RI adalah sprindik dua menteri sdh ditandatangi sejak lama
— Doradong (@do_ra_dong) September 19, 2019
Baru dikeluarkan tuk jadi senjata pesan politik bsyarat kpd koalisi pmerintah Jokowi akibat lapak LSM dan medianya terganggu
yg satu memang udah busuk (koalisi) dan yg satu lebih licik kebusukannya (KPK)
"Pembenci KPK disebut pendukung koruptor"
— Doradong (@do_ra_dong) September 19, 2019
yg ngomong seperti itu suruh liat realita bgmn kasus RS Sumber Waras, kasus pajak yg melibatkan ipar jokowi, tebang pilih kasus E-KTP, pembiaran tersangka RJ Lino krn ada orang kuat
Justru @KPK_RI itu pengkhianat pemberantasan korupsi
Kami mendukung pemberantasan korupsi tanpa syarat (zero tolerance)
— Doradong (@do_ra_dong) September 20, 2019
Sekarang ketua KPK adalah dari korps yang sama yang mengusulkan korupsi kecil tidak dipidana
KPK itu ibarat senjata, tinggal kini ditangan siapa senjata itu berada pic.twitter.com/XGz5slfL11
KPK bakal mengumumkan tersangka baru lagi
— Doradong (@do_ra_dong) September 22, 2019
Sesuai kicauan kami dua hari lalu, dan ini seharga nilainya dengan rencana penetapan tersangka kepada salah satu menteri lagi
— Doradong (@do_ra_dong) September 25, 2019
Petanya diubah menjadi KPK vs BPK
Bukan lagi KPK vs Pemerintah terkait RUU KPK
Bisa ae intel BIN pic.twitter.com/zAKWYPUUA3
Sumber: Twitter @do_ra_dongInilah manfaat proxy macam saut di KPK
— Doradong (@do_ra_dong) September 25, 2019
Bikin berita mengundurkan diri sebagai bumbu pimpinan KPK melawan sebagai pancingan
Namun batal mundur akhirnya
Dan, kini menjadi tameng pengalihan penetapan tersangka menteri yang seharusnya sudah terjadi
Dialihkan petanya ke BPK