Felix Siauw: Penista Agama dan Komplotannya, Merekalah Pangkal Kekacauan


Kita dikagetkan kampanye penista agama baru-baru ini, judulnya keberagaman, tapi isinya tudingan, fitnah, monsterisasi, dan tuduhan terhadap agama Islam dan para ulama-ulamanya.

Penista agama dan juga gerombolannya, tak henti memicu resah dan kisruh, memojokkan agama atas dalil bersatu, beragam, toleransi, padahal mereka pangkal kekacauan.

Sungguh kita heran, opini yang hendak dibangun bahwa mendukung penista agama berarti adil, toleran, bhinneka, dan damai, padahal semua kekisruhan awalnya dia.

Pertanyaannya, bila kita memang cinta Indonesia, hormat keberagaman, hargai antarumat agama, bukankah sebelum masa penista agama semua sangat baik terjaga?

Lihatlah betapa terbelah negeri ini sebab satu penista agama, dan juga kelompoknya yang ingin memaksakan kepentingan dan ideologi sesat, menjual negeri pada asing.

Justru lisan kotor penista agama dan makar komplotannya yang membuat negeri ini jadi tak tenang, gejolak dimana-mana, seolah masyarakat diprovokasi.

Penista agama dan komplotannya hakikinya memaksa orang harus berpikir sama dengannya, sekuler dan membuang agama, menjauhi Islam dan para ulama.

Anehnya, diantara Muslim masih ada para munafik yang juga membela penista agama atas nama keberagaman, di sisi lain kasar dan arogan pada saudaranya seiman.

Lalu kita bertanya, siapa yang tulus mencinta Indonesia? Mereka yang mati-matian membela penista padahal sudah jelas ia memecah-belah kerukunan negeri?

Sebab kita cinta negeri ini, maka kita perjuangkan aturan Allah, agar negeri Indonesia ini makmur dan berkah, tinggi terhormat dengan panduan Kitabullah dan Sunnah.

Sebab kita tulus mencinta Indonesia, maka kita angkat dan kibarkan kalimat tauhid di atas buminya, agar semua penduduknya mampu menghamba pada-Nya.

(Felix Siauw)



Baca juga :