WAJAH SYI'AH
Oleh: Taufik M Yusuf Njong
Tahun 2010, Yaser Al-Habib (seorang da'i Syi'ah asal Kuwait) mengadakan perayaan sukacita memperingati wafatnya Sayyidah 'Aisyah radhiallahu 'anha. Sontak perayaan gila tersebut memicu gelombang protes keras dari kaum Sunni dan berujung dengan dipenjaranya Al-Habib. Namun, karena satu dan lain hal, singkat cerita, ia kemudian lari ke London dan bermukim disana. Kewarganegaraannya dicabut oleh pemerintah Kuwait.
Paska kejadian tersebut, para ulama Syi'ah di Arab Saudi mengirimkan surat dan meminta fatwa kepada pemimpin tertinggi Revolusi Islam Iran Sayyid Ali Khamenei. Maka pada tanggal 7 Oktober 2010, Khamenei menerbitkan fatwa tentang haramnya menghina ummahatul mu'minin terutama Sayyidah Aisyah dan simbol-simbol Sunni yang lain.
Fatwa tersebut disambut baik oleh banyak tokoh dunia Islam baik Sunni maupun Syi'ah. Grand Sheikh Al-Azhar Dr. Ahmad Thayyib menggambarkan fatwa tersebut sebagai fatwa yang berasal dari keilmuan yang benar. Dari Yordania, Dr. Hammad Said, seorang ulama hadis dan juga Muraqib 'Am Ikhwanul Muslimin Yordania menyampaikan bahwa fatwa tersebut merupakan langkah yang sangat penting dari otoritas tertinggi Syi'ah untuk membendung perpecahan sektarian.
Mendiang Hasan Nasrullah, sekjen Hizbullah Lebanon termasuk yang mendukung fatwa tersebut dan menegaskan bahwa Yaser Al-Habib sejatinya adalah sosok yang tidak dikenal dalam tradisi keilmuan Syi'ah Imamiyah. Selain Nasrallah, tokoh Syi'ah kelahiran Irak, Kamal Al-Haidary juga mengkritik manhaj ghullat Yaser Al-Habib yang menyeleweng dari Mazhab Syi'ah.
Tak hanya berselisih dengan Khamenei dan banyak ulama Syi'ah, Yaser Al-Habib yang berafiliasi ke aliran dekonstruktivis (madrasah tafkikiyah yang kontra dengan madrasah falsafiah) bahkan mengritisi Ali Al-Sistani yang merupakan marja' tertinggi dalam Mazhab Jakfari (Syi'ah Dua Belas).
***
Sebagaimana halnya banyak aliran yang mengklaim dirinya sebagai representasi dari Sunni dan berlindung dibawah payung Ahlussunnah wal Jama'ah, Syi'ah juga berkembang dan kemudian terpecah belah menjadi berbagai macam sekte, dari sekedar kecenderungan politik terhadap Imam Ali bin Abi Thalib, empati terhadap Ahli bait yang tersisihkan, kemudian tasyayyu' generasi awal yang riwayat mereka masih diterima bahkan oleh Imam Bukhari, lalu Zaidiyah (dengan semua alirannya) yang berbeda dengan Rafidhah, hingga Ismailiyah-Bathiniyah yang dikafirkan oleh para ulama Sunni.
Maka menampilkan atau memframing Yaser Al-Habib dengan fatwa-fatwa kontroversinya (baik yang ia sampaikan melalui website alqatrah, fadak tv atau media-media radikal lainnya) seolah-seolah itulah wajah Syi'ah Dua Belas secara umum adalah sebuah framing rancu yang jauh dari sikap adil.
Ini sama saja kita datang ke komunitas Syi'ah dan memframing bahwa Abu Bakar Al-Baghdadi dan ISIS (dimana mereka juga mempelajari kitab-kitab Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab) adalah representasi dari kaum Sunni.
Padahal, terdapat banyak sekali ulama-ulama moderat yang bersikap adil terhadap Syiah bernaung di lingkungan Ahlussunnah Wal Jamaah baik dari Aswaja/Asya'irah maupun Salafi.
Tulisan ini tidak hendak menafikan adanya tokoh-tokoh Syiah yang fatwa dan akidahnya bisa jatuh dalam kekufuran menurut timbangan Ahlussunnah. Sebagai seorang Sunni, kita harus tegas mengatakan bahwa menurut kita Syi'ah Imamiyah adalah sekte sesat. Namun takfir 'am (mengkafirkan mutlak semuanya) secara serampangan apalagi dilakukan oleh pribadi yang tidak memiliki kapasitas dan otoritas keilmuan adalah sebuah bencana yang bisa dan terus menyeret umat ini dalam konflik sektarian berdarah-darah.
***
Bisa jadi, sebagian orang akan memvonis sikap adil tersebut sebagai suatu keluguan. Bahwa Syiah dengan mudah telah berhasil menipu kita dengan taqiyahnya.
Wahai saudaraku! Kita diperintahkan oleh Nabi kita untuk menghukumi seseorang dengan zahirnya dan tidak perlu membelah dadanya. Adapun batinnya kita serahkan kepada Allah SWT.
Adapun jika anda masih menduga bahwa para ulama-ulama moderat seperti Syeikh Al-Qaradhawi, Syeikhul Azhar, para ulama Saudi yang terlibat dalam dialog 'Bina al jusur bainal mazahib islamiyah' adalah orang-orang yang lugu, saya hanya bisa mengatakan bahwa dugaan anda sungguh buruk dan terlalu.
Wallahu A'lam.
(fb)