Dari postingan Mande Hanifah di fb:
Saya enggak tertarik mengomentari kasusnya. Tapi kemarin saya gak sengaja liat video yang menampilkan Ibu perempuan bernama Misri ini pingsan setelah mengetahui anaknya ikut menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan brigadir polisi yang sedang viral ini.
Selama bertahun-tahun dia mengaku gak tahu pekerjaan putrinya. Dia hanya diberi informasi bahwa sang anak bekerja di dunia hiburan. Ibunya pikir anaknya kerja jadi semacam model atau artis figuran. Anaknya memang cantik, jadi gak salah-salah banget kalau dia mikirnya kayak gitu.
Tiap bulan putrinya ngasih uang jutaan, untuk biaya hidup ibu dan lima adiknya. Bisa dikatakan bahwa Misri ini tulang punggung keluarga sejak ayahnya meninggal. Ibunya nerima saja uang itu, tanpa bertanya apa-apa, karena gak pernah terlintas di benaknya bahwa sang anak kerjanya sebagai anu ....
Ada memang orang tua yang gak tahu menahu dengan pekerjaan anak gadisnya. Apalagi sang anak adalah tulang punggung keluarga. Yang mereka tahu ada uang untuk membeli beras setiap hari. Yang penting ada yang biayain. Takut kalau bertanya-tanya. Takut nanti anaknya marah. Takut kehilangan uang bulanan.
Saya bilang begini karena pernah kenal dengan orang tua yang denial tentang pekerjaan anaknya di kota. Padahal sudah banyak orang-orang yang bilang tentang kerjaan si anak, tapi si orang tua tetap berprasangka baik kepada putrinya dan menganggap orang lain hanya iri dan dengki saja.
Sebagai orang tua, semoga kita bisa belajar banyak dari kasus ini.
***
Dari postingan Octo Mira di fb:
Nonton wawancara ibunya Misri Puspita Sari, tersangka kasus pembunuhan Brigadir Nurhadi.
Ibunya menceritakan dia tulang punggung keluarga pasca ayahnya meninggal. Ibunya dengan lantang bilang Misri menghidupi lima adiknya dan dirinya (ibunya).
Gak hanya makan, tapi juga biaya lainnya seperti biaya sekolah.
Mungkin maksud ibunya supaya dunia tau anaknya orang baik-baik. Ibunya bilang ga mungkin anaknya terlibat kasus pembunuhan. Menurut dia, orang miskin kayak mereka biasa jadi kambing hitam pembesar.
Dari perawakannya, si ibu kelihatan masih sehat.
Namun dengan tegas dan lugas menceritakan Misri yang menafkahi beliau.
Aku baca, ayahnya dulu bekerja sebagai buruh dan penjual ikan. Misri berprestasi di sekolahnya, bahkan sering mewakili Jambi.
Terkadang para orang tua sering menaruh beban yang sangat berat di pundak anak, sadar atau tidak.
Meminta anak yang masih terlalu muda untuk menghidupi orang tua dan adik-adiknya.
Karena terdesak, anak yang awalnya baik bisa terperosok dalam pergaulan yang salah dan akhirnya menikmati kemudahan mendapatkan uang meski caranya salah. Karena cara yang halal susah didapat, sedangkan orang tua di kampung terus mendesak. Apa boleh buat.
Kabarnya Misri kenal Yogi di Jakarta (Kompol I Made Yogi Purusa Utama, yang juga tersangka). Setelah itu mereka melanjutkan hubungan lewat Instagram. Sampai pada bulan Apri mereka berjanji buat ketemu. "Ayo ke Lombok, temani saya liburan di sini sama di Gili Trawangan."
Misri dijanjikan uang 10juta/malam dan ditanggung uang transportasi dan akomodasi. Cocok bener kan buat biaya hidup dan transfer ke kampung? Layak diambil.
Sebelum itu, Misri membeli dulu pil Riklona di Bali seharga 2juta, duitnya ditransfer oleh Yogi. Yogi membawa pil Inex.
Sesampai di sana, Brigadir Nurhadi (korban tewas) menjemput sebagai supir. Jadi Yogi membawa Misri, Haris Chandra (tersangka juga) sewa Melanie Putri. Nurhadi ga ada ceweknya.
Sebelum pesta, mereka menelan dulu Riklona dan Inex. Saat di kolam, mereka udah nge-fly.
Dalam keadaan setengah sadar, Misri melihat Nurhadi menciumi Melanie Putri. Misri sempat menegur "Jangan begitu, itu cewek abangmu."
Bahkan Misri sempat videokan Nurhadi selama 7 detik di kolam pada saat Nurhadi masih hidup. Menurut pengakuannya, Melanie dan Haris kembali ke hotel di sebelah dan Yogi kembali ke kamar. Misri duduk-duduk di pinggir kolam. Pada saat itu dia videokan Nurhadi di jam 19.55 WITA. Setelah itu, Misri mengaku tidak ingat apapun lagi.
Misri ini calon generasi sandwich (penanggung beban ekonomi keluarga -red).
Dari sekian banyak generasi sandwich, gak semuanya menempuh jalan yang benar.
Pelajaran penting bagi orang tua.
Anak adalah tanggung jawab besar untuk dinafkahi.
Jangan sampai beban itu pindah ke pundak anak.
Anak membantu boleh, tapi bukan mengalihkan tanggung jawab.
Jangan sampai anak salah langkah demi memenuhi kebutuhan hidup orang tua dan saudaranya.
Jangan lupa tanya kabar dan kegiatannya, jangan cuma mau duitnya aja.
(fb)