Akhirnya satu persatu janji politik menciptakan jutaan lapangan kerja terealisasi sedikit demi sedikit.
Setelah mbak Nanik S Deyang (komisaris Pertamina), kini giliran bang Ade kebagian jatah lowongan kerja sebagai Komisaris (PLN), walaupun ini bisa dibilang gila, tak masuk logika, termangu hatiku..
Mengingat bang Ade cukup masyhur rekam jejaknya sebagai salah satu tokoh yang kerap menyakiti umat islam dengan cocotnya.
Sebenarnya, banyak pernyataan bang Ade yang kontroversi. Semisal Alquran yang disebutnya bisa dinyanyikan dengan langgam hip-hop, juga menghafal Alquran yang dikatakannya sudah tidak relevan di jaman sekarang.
Tapi mungkin karena merasa nyenggol agama hanya berbuah hujatan, maka bang Ade ganti strategi nyenggol penguasa yang akhirnya berbuah jabatan.
Menyebut Gibran "Wapres terbaik sepanjang masa" saja bisa dapat Komisaris BUMN, coba bayangkan andai nyebut "Wapres terbaik di dunia", gak menutup kemungkinan beliau bisa dapat Komisaris planet mars.
Yah, inilah politik. Mau gak mau, suka gak suka, kita rakyat hanya jadi penonton saja.
Apa boleh buat, jabatan sudah didapatkan, walaupun celana belum ditemukan.
Pemilihan bang Ade sebagai Komisaris ini seolah dejavu, mengingatkan saya bagaimana kagetnya kita saat jabatan menteri agama diberikan kepada pimpinan Ormas pembubar pengajian penjinak menu hajatan. Ormas berbasic ngaji yang bosnya diduga korupsi dana haji.
Semoga saja Komisaris kali ini nasibnya gak sampe terjerat korupsi. Tapi kalo kesetrum sutet dikit ya kita juga gak nolak sih.
Yah, semoga langkah yang cukup berani ini bisa membuat PLN makin terang, walaupun Indonesia berpotensi makin gelap.
Cukup kita kawal saja kebijakannya. Bagaimanapun gaji komisaris BUMN yang konon lebih besar dari dirut itu berasal dari duit kita, warga negara taat pajak meskipun doyan ngerujak.
Satu pelajaran yang bisa kita ambil. Tokoh yang sudah berdarah-darah kayak bang Ade ini gak sia-sia jadi die hard penguasa. Barterannya Komisaris.
Lah kalian yang cuma rakyat jelata modal kuota paket data atau tethering wifi tetangga trus mau jadi die hard, jangankan jadi dirut pertamina, jadi bos pertamini aja susah. Palingan cuma dapat bansos, yekan?
Bengek karena ngudud aja gak ditanggung BPJS. Lantas apa yang kalian harapkan?
Akhirulkalam, mari kita doakan saja kebaikan buat negeri ini. Kita terima apa yang sudah Allah takdirkan, termasuk terpilihnya orang-orang yang duduk di lingkup kekuasaan. Mari berlapang dada.
Kita semua mencintai Ade.
Ade Irma Suryani Nasution.
(Oleh: Arham Rasyid)