[PORTAL-ISLAM.ID] SETIAP NEGARA ADA SOSOK PENGKHIANATNYA. DI PALESTINA ADA MAHMOUD ABBAS. DI MESIR ADA AS-SISI. DI IRAN ADA REZA PAHLAVI.
Mantan putra mahkota Iran, Reza Pahlavi - putra mantan Shah Iran yang digulingkan dalam revolusi Islam tahun 1979 di negara itu, menyerukan pergantian rezim Ali Khamenei di Teheran.
"Republik Islam telah berakhir dan runtuh. Apa yang telah dimulai tidak dapat diubah lagi. Masa depan cerah, dan bersama-sama kita akan membalik halaman sejarah. Sekaranglah saatnya untuk bangkit; saatnya untuk merebut kembali Iran. Semoga saya segera bersama Anda," kata Reza Pahlavi dalam video yang diposting di akun pribadinya di X, Rabu, 18 Juni 2025.
Sosok Reza Pahlevi
Reza Pahlevi lahir di Teheran, Iran pada 31 Oktober 1960. Saat itu ia bergelar Putra Mahkota Iran atau Crown Prince of Iran. Ia meninggalkan negaranya pada 1978 dan menempuh pendidikan di Amerika Serikat atau setahun sebelum pecah revolusi Islam Iran.
Sejak saat itu ia tak pernah kembali ke negaranya hingga saat ini.
Sebagai seorang pangeran muda, Reza Pahlavi dipersiapkan untuk menggantikan ayahnya. Ia mengenyam pendidikan di Iran sebelum dikirim ke Amerika Serikat untuk pelatihan sebagai pilot jet tempur. Namun, takdir berkata lain. Revolusi 1979 tidak hanya mengakhiri 2.500 tahun monarki Persia, tetapi juga mengubah total jalan hidupnya.
Setelah ayahnya wafat di Mesir pada tahun 1980, Reza Pahlavi, pada usia 20 tahun, mendeklarasikan dirinya sebagai "Shah Iran" di pengasingan, sebuah gelar simbolis yang menegaskan posisinya sebagai kepala Dinasti Pahlavi.
Pendukung Israel
Hubungan Iran dan Israel pernah berjalan harmonis sebelum Revolusi 1979. Kala itu, Iran di bawah kekuasaan Reza Shah menjadi sekutu dekat Israel.
Namun, setelah Shah digulingkan dan digantikan oleh rezim Republik, hubungan kedua negara memburuk drastis.
Reza Pahlavi, pewaris takhta yang kini menetap di Amerika Serikat (AS), beberapa kali menyuarakan pentingnya menjalin kembali hubungan Iran-Israel.
Dua tahun lalu, ia bahkan melakukan kunjungan ke Israel, yang kala itu disambut oleh Menteri Intelijen Israel, Gila Gamliel.
Dalam kunjungannya, Pahlavi menjadi tamu kehormatan di peringatan Holocaust dan menyampaikan harapannya agar Iran kembali bekerja sama dengan Israel.
Saat kunjungan ke Israel, ia juga melakukan ritual seperti orang Yahudi.
[VIDEO nya]
Reza Pahlavi at his pre-regime change ritual. https://t.co/UNwxTwDPeM pic.twitter.com/gKtcUgD4dF
— Dilly Hussain (@DillyHussain88) June 18, 2025