[PORTAL-ISLAM.ID] Saya salut dengan Ayahnya Dipa (Pak Dian Wirengjurit) mantan diplomat dan Dubes Indonesia di Iran tahun 2012-2016 isi debanya daging semua dan menguasai tema dengan benar benar sadis sampai si pro IsraHELL dari orgnisasi Haddasah (sebuah lembaga kampanye Israhell di indonesia) si Monique Rijkers tidak bisa berkutik (ibarat dosen bantai mahasiswa nya karena tdk paham metodologi penelitian apa yang ia mau diteliti)
Bagaimana tidak, Monique ini ke Iran cuma tour wisata beberapa minggu sedangkan Pak Dian ini Dubes dan tahu rahasia dapur negara dimana ia bekerja terutama di Kedutaan dulu di Iran dan mnguasai perjanjian JCPOA. Misalnya Si monique berkata:
"..Tahun 2015 Iran tidak bisa ke program senjta nuklir..."
Kalimat ini langsung disanggah oleh Pak Dian:
"... bukan begitu kalimatnya tapi Iran tidak boleh mengembangkan nuklir yang dicurigai sebagai senjata.." nah disini kalimatnya adalah maka nuklir yang bersifat damai itu boleh boleh saja sebagaimana peraturan PBB. Sebagaimana kerjasama Prabowo-Putin baru-baru ini mau mengembangkan nuklir.
Si Monique sambil menahan malu berkata :
"...inikan bahasa saya bukan bahasa diplomatik seperti bapak.."
Dan pas si Monique menujukan foto-foto tuduhan senjata nuklir pemerintah Iran, langsung dibalas dengan data bahwa itu foto hanya diambil dari gambar satelit bukan foto asli jepretan dekat apakah instalasi nulir iran senjata atau bukan, baru si monique tahu bahwa gambar foto instalasi nuklir itu di ambil dimana, nah, Pak Dian menjelaskan asal foto-foto itu dari mana.
Saya bertemu Pak Dian di akhir masa jabatan dubes tahun 2016. Tapi saya sering diskusi dengan beliau.
(Firmansyah Djibran El'Razy)