Setiap orangtua murid mendapatkan satu goodie bag yang bisa dibawa pulang, berisi dua roti cokelat, satu kotak susu cokelat kemasan 115 ml, satu saset minuman sereal rasa vanila, empat snack kentang, empat saset biskuit stick mini, tiga saset biskuit kelapa, tiga kacang atom, satu kacang kulit.
Udah jauh banget dari konsep utama programnya.
"Ini bukti kegagalan program MBG.
Makan ya makan, sajikan sesuai standard gizi nasional. Terus dikemanakan fungsi dapur umum yang sudah menyedot anggaran? Pembagian dalam bentuk bahan mentah apa bedanya dengan Bansos.
Mau bilang pekok tapi kok ya memang benar," komen netizen.
👇👇
Itu bukan makan bergizi gratis krn pake pengawet semua cuk !
— Netizenfx (@fxnetizen) June 19, 2025
Ini bukti kegagalan program MBG.
— Nusantaraku (@MargonoWijoyo) June 20, 2025
Makan ya makan, sajikan sesuai standard gizi nasional. Terus dikemanakan fungsi dapur umum yang sudah menyedot anggaran? Pembagian dalam bentuk bahan mentah apa bedanya dengan Bansos.
Mau bilang pekok tapi kok ya memang benar.
Salah satu alasan kami jarang memberitakan lagi soal kasus MBG itu ada dua:
— Bareng Warga - #IndonesiaGelap (@barengwarga) June 20, 2025
1. Beberapa kontributor yang biasanya memberikan kabar sekolahnya udah gak ada MBG.
2. Udah gak dikasih makan siang nasi + lauk + sayur, tapi dikasih biskuit, energen, dan bahan mentahnya.
Udah jauh… https://t.co/YTDzitEDrR
