Tom Lembong yang saya kenal....

Tom Lembong yang saya kenal....

Oleh: Muhammad Arif Kirdiat

Kami berjabat tangan saat pertama kali berjumpa pada 2006 di salah satu klinik swasta di Singapura. Saat itu saya dikenalkan oleh senior saya, Bang Zulkieflimansyah.

Saat itu, kami mengunjungi Bang Zul yang baru saja mendapat buah hati dari isteri beliau yang berasal dari Singapura dan Tom saat itu bekerja di salah satu firma keuangan di Singapura dan Bang Zul saat itu maju sebagai salah satu kandidat gubernur Banten berhadapan dengan Ratu Atut.

Tom memberi kartu nama dan saya saat itu juga memberi kartu nama, walau saya sadar diri perusahaan saya tidak ada dalam direktori Forbes... hehehe

Setidaknya dari perjumaan itu saya kerap mendapat kabar dari Bang Zul seputar kiprah Tom Lembong di dunia bisnis termasuk bisnis orang tuanya.

Perjumpaan berikutnya saat Tom menjadi salah satu Tim Pemenangan Anies Baswedan namun suasana sudah berubah, ia full di dunia politik walau belum masuk ke partai politik. Saya sempat membisikkan bahwa di Indoneaia, Tom harus masuk partai atau ormas keagamaan jika ingin maju dan berkiprah, karena kalau tidak... resiko terlalu besar.

Beberapa waktu lalu saat Tom masuk bui dengan dakwaan korupsi saya sempat terperanjat. Lulusan Harvard dan deretan unit usaha yang dimilikinya menjadikan saya sempat terdiam.

Saya buka file kiprah Tom sejak jadi kepala Badan Kordinasi Penanaman Modal dan lanjut jadi menteri. Tom sama seperti dengan Anies yang sempat jadi menteri di era awal Jokowi bersama Mas Andi Wijayanto sebelum jadi Gubernur Lemhanas.

Kisah Tom tentu masih berlanjut menanti keputusan Hakim dan tuntutan jaksa. Saya jadi teringat beragam kasus politik mulai dari Che Guevara dan Castro, atau Xanana dan Al Katiri di Timor Leste.

Perseteruan bisnis, balas dendam politik hingga jatuh bangunnya sebuah rezim adalah perjalanan hidup yang menjadi pilihan. Kisah Mandela yang puluhan tahun dalam jeruji dan kisah Hamka yang bertahun dalam ancaman serta tekanan penguasa cukup menjadi cermin bahwa dalam perputaran roda kehidupan, hitam dan putih adalah gambaran bahwa ada area abu-abu yang menjadi kenyataan... wallahu'alam.

Baca juga :