Meluruskan tentang GARAM RUQYAH
Semalam bicara via telepon dengan salah satu pemilik HAKI (Hak Cipta) produk garam ruqyah, sejam lebih kami bicara via telepon, ada beberapa hal yang saya tabayyun ke beliau terkait fenomena garam ruqyah ini.
Ada satu poin yang ingin saya bagikan kepada teman-teman, dari tabayyun saya kepada ybs.
Yang jadi dasar klaim keyakinan manfaat non medis atas produk garam ruqyah, dilatarbelakangi dari video Syaikh Ali Jabir di YouTube. Pantas jika produk garam ruqyah di marketplace yang bertebaran menggunakan foto Syaikh Ali Jabir dalam iklan mereka. Karena modal resepnya dari potongan video Syaikh Ali Jabir rahimahullah yang ada di YouTube.
Barusan saya coba simak soal video yang disampaikan oleh (alm) Syaikh Ali Jabir rahimahullah soal terapi garam ruqyah ini, berikut ini yang saya simak:
Syaikh Ali Jabir meresepkan obat, beliau bilang "obat ini insyaallah bermanfaat untuk semua, gak usah panggil habib, gak usah panggil Syaikh, gak usah panggil ustadz, gak usah panggil dukun, dan siapapun, ANDA SENDIRI LAKSANAKAN, akan Allah sendiri merubah rumah kita menjadi tenang, adem dst"
Kemudian beliau resepkan Air dan garam, kemudian air dan garam tersebut dibacakan QS Al Fathiah 7X, 5 ayat pertama QS Al Baqarah, Ayat Kursi 7X, 3 ayat terakhir QS Al Baqarah, QS Al Ikhlas 3X, Al Falaq 3X, An Naas 3X, kemudian air garam diminum atau dipakai untuk mandi, kata beliau "insyaallah semua masalah dalam hati, dalam perasaan dalam jiwa, dalam pikiran insyaallah selesai."
Demikian yang saya simak resep yang dijadikan dasar keyakinan produk garam ruqyah yang sudah memiliki HAKI ini.
Kemudian pemilik brand Garam Ruqyah ini mengatakan, kalau garam yang dijual oleh beliau adalah garam yang sudah dibacakan ayat-ayat yang diresepkan oleh Syaikh Ali Jabir tersebut, itulah yang menjadi value atas produk garam ruqyah.
Value garam ruqyah inilah garam yang sudah dibacakan ayat-ayat resep Syaikh Ali Jabir, menjadikan value tersebut harga garam menjadi puluhan kali lipat dari harga garam pada umumnya.
Perlu kami luruskan, kalau teman-teman simak uraian saya diatas yang saya simak dari video Syaikh Ali Jabir rahimahullah, beliau sudah menekan sejak awal, resep ini untuk diamalkan oleh kita sendiri, lihat huruf kapital pada uraian saya diatas, itulah pernyataan Syaikh Ali, tidak perlu lewat wasilah Habib, Syaikh, Ustadz apalagi dukun, beliau tekankan agar dilaksanakan sendiri, panggil Syaikh aja tidak perlu apalagi dibacakan oleh orang lain.
Membacakan ayat-ayat yang beliau resepkan tentunya meski ini bukan resep yang Rasulullah shallallahu alaihi wasallam contohkan, membaca ayat-ayat diatas secara khusus shahih memiliki keutamaan masing-masing sebagaimana ayat-ayat Al Matsurat yang biasa kita baca.
Apa yang diresepkan Syaikh Ali Jabir agar kita membaca ayat-ayat tersebut dengan wasilah (sarana) air dan garam ini ditekankan agar kita mendapatkan manfaat dari ayat-ayat Allah yang kita baca sendiri sebagai obat, bukan kemudian garam dibacakan orang lain, kemudian garam tersebut jadi obat.
Penekanan pada resep ini adalah kita mendekatkan diri kepada Allah, bertawakal pada Allah dengan membaca ayat-ayat khusus dari Al Quran sebagai obat untuk ketenangan jiwa dan raga kita.
Kami nasihatkan agar saudara-saudara kita yang masih memproduksi serta mengedarkan garam ruqyah yang menggunakan video Syaikh Ali Jabir rahimahullah meluruskan hal ini.
Semoga Allah memberikan taufik dan hidayah untuk kita semua.
*fb