Pemimpin Hamas Dr. Musa Abu Marzuq mencela operasi pembunuhan yang dilakukan oleh Zionis kepada Syaikh Ismail Haniyeh sebagai tindakan PENGECUT.
Mari kita baca, BISMILLAH:
1. Mereka membunuh target DI LUAR kancah peperangan
2. Target yang diburu sedang menjalani kegiatan POLITIK di sebuah negara berdaulat
3. Target bukan orang sembarangan, tapi PEMIMPIN tertinggi pihak yang menjadi lawan terbesar kaum pembunuh
4. Target sedang menjadi TAMU di sebuah negara, sedang jalani missi diplomatik
5. Target dibunuh di tempat menginap saat sedang TIDUR di tengah malam
6. Target dibunuh dengan senjata (roket atau drone) dari jarak JAUH, bukan dengan pengerahan pasukan tertentu
7. Para pembunuh menggunakan jasa atau informasi para MATA-MATA untuk mencapai targetnya
8. Para pembunuh mengharapkan dengan operasi ini akan berhasil MENGALAHKAN lawan dalam perang
9. Target yang terbunuh SEPERTI ini juga bukan kali pertama, tapi sudah berkali-kali
10. Target saat dibunuh sedang dalam lingkungan SIPIL (rumah peristirahatan)
11. Para pembunuh dan pendukung, BERSUKA CITA setelah target dinyatakan gugur
12. Kaum pembunuh tidak berani mengumumkan dirinya bertanggung-jawab atas pembunuhan itu, tapi lucunya mereka BAHAGIA
13. Kaum pembunuh kalah (gagal) terus dalam perang sesungguhnya, lalu menempuh cara LICIK sebagai solusi
14. Kalau membaca RIWAYAT sejarah, entitas itu memang tangannya berlumuran darah KENABIAN
15. Cara yang ditempuh (poin 13) menurut hukum masa kini termasuk perbuatan TERORISME
16. Kaum pembunuh menuduh organisasi yang dipimpin oleh TARGET sebagai teroris, tetapi mereka jelas NYATA menghalalkan terorisme
17. Di waktu sebelumnya, PRESIDEN dari negara yang dikunjungi target juga terbunuh dalam kecelakaan pesawat, sepulang dari Azerbaijan
18. Para pembunuh berusaha meluaskan area perang, melibatkan banyak pihak yang lain
19. Para pembunuh tidak memikirkan dampak KEHANCURAN eskalasi perang, asalkan nafsu amarahnya tersalurkan
20. Kaum pembunuh telah menyebarkan agen-agennya di berbagai negara, dengan menetapkan TARGET para pemimpin organisasi lawan mereka
21. Aneh betul, sebuah negara, didukung Amerika dan NATO, melawan sebuah "ORMAS, eee masih memakai cara LICIK pula
22. Para pemimpin elit kaum pembunuh, faktanya tidak pernah terlibat langsung dalam perang, hanya NYURUH anak buah thok. Juga tidak berani sering bepergian ke luar negeri, takut jadi target lawan. Isinya rapat-rapat di tempat tertutup sambil banyak-banyak minum "paracetamol" untuk meredakan pusing
23. Para pembunuh dan kompatriot-nya dari kaum MUSLIMIN saling berbagi BAHAGIA atas gugurnya seorang pemimpin PEJUANG. (Semoga mereka disatukan dalam barisan yang sama, fid dunya wal akhiroh). 🤲🤲
Entitas kaum pembunuh adalah TERORIS sebenarnya, berwujud TERRORIST BY STATE secara telanjang, tidak berdiri di atas MORAL dalam keseluruhan eksistensinya, na'udzubillah wa na'udzubillah min dzalik. 🤲🤲
Yakinlah, bahwa kaum PERUSAK DI MUKA BUMI, akan segera dikalahkan. Amiin ya Rabbal 'alamiin.
27 Muharram 1446 H
(Sam Waskito)