"zionis berbulu salafy" mensyukuri kematian Ismail Haniyeh

Ustadz Anshari Taslim:

Saya malah tidak terlalu kaget dengan ke-syahidan banyak para pemimpim pejuang. Justru syahid itu yang mereka harapkan.

Yang ditakutkan itu kalau sampai mereka menyerah dan menerima normalisasi atau solusi dua negara. Maka habislah perjuangan.

Yang perlu didoakan sekarang adalah keistiqamahan para pemimpin yg masih tersisa untuk melanjutkan perjuangan bahkan andai mereka tinggal seorang diri sampai mati.

Selanjutnya perlu diwaspadai munculnya generasi "zionis berbulu salafy" yang menginginkan para pejuang menyerah dan mengajak orang untuk lemah dan menganggap musuh itu kuat tak tertandingi.

Mereka sedang membangun mental umat untuk inferior dan menjauhi kata Jihad (جهاد) dengan alasan belum saatnya dan dibelokkan hanya belajar dan ngaji. 

Itu langkah awal "talbis iblis" (tipuan iblis) era modern ini yang sangat disukai oleh gerakan "Zionis mengaji" ala Avechay dan Edy Cohen.

Mengapa itu bisa terjadi, karena kelompok ini krisis pemahaman dan penempatan wala` wal bara`, akibat dicekoki anti hizbi dan haraki yang overdosis bahkan absurd sehingga mereka sendiri tak paham batasannya apa, yang pasti musuh mereka bukan Zionis atau Amerika, tapi IM dan kelompok pergerakan lainnya.

(*)
Baca juga :