Orang Saudi dan Palestina
Oleh: Hartono Subirto
Disclaimer:
1. Ini soal orang Saudi bukan soal negara Saudi
2. Orang Saudi yang berinteraksi dengan saya
1. Tahun 2001, di sebuah kota kecil yang Bernama Hafral Bathin, pada pangkalan militer Saudi Arabia, saya berkenalan dengan seorang kolonel yang biasa dipanggil Abu Sholah. Setelah kembali ke Riyadh, kami sering melakukan kontak melalui SMS dengan beliau. Suatu hari, saya tidak bisa lagi berkomunikasi dengan beliau. Setelah 6 bulan berlalu, beliau baru menghubungi saya lagi. Rupanya beliau baru saja keluar dari penjara karena ketahuan mentransfer sejumlah dana ke Palestina. Waktu itu, sayapun terheran-heran mengingat Saudi adalah negara Islam. Namun dengan bangga beliau mengatakan, bahwa urusan transfer dana adalah urusan kecintaan beliau kepada bangsa Palestina, sedangkan urusan beliau dipenjara adalah urusan politik negara, dan beliau tidak ingin ikut cammpur soal politik. Dan beliaupun tetap bertugas sebagai tantara, tidak dipecat
2. Guru saya, mantan brigadir jenderal angakata Udara Saudi Arabia, memiliki sebuah tanah yang luas di selatan Syria. Ketika saya tanya, untuk apa tanah itu? jawab beliau adalah, apabila suatu hari Palestina memerlukan, saya siap memberikan. Ketika saya tanya lagi, "apakah negara anda tahu?". Beliaupun menjawab "ya, pemerintah mengetahui, namun tidak akan mengakui, karena itu soal politik.."
3. Saya banyak tahu temen-teman Saudi saya yang berpoligami. Banyak diantara mereka yang memilih orang Mesir, Libanon, Syria sebagai istri kedua. Ketika saya tanya mengapa mereka tidak mengambil orang Palestina sebagai istri kedua? jawab teman Saudi saya "Wanita palestina lebih baik dengan Laki-laki Palestina, karena dalam darah mereka ada jiwa perjuangan untuk membebaskan Al-Aqsa, kami tidak ingin mencampuri darah mereka sehingga ketika kami memiliki keturunan, kami khawatir malah akan mencintai dunia...".
4. Sepanjang yang saya alami, saat saya duduk dengan orang-orang Saudi baik dari kalangan alim maupun kalangan terpelajarnya, semua sangat perduli dengan perjuangan rakyat Palestina. Termasuk perduli dengan HAMAS. Tapi memang keperdulian mereka tidak mereka tampakkan seperti di negara kita. Ya, satu lagi alasan mereka, mereka tidak mau terlibat dengan prihal politik.
5. Sejak munculnya crypto currency, maka traffik penggunaan e-wallet crypto sangat marak di Saudi Arabia. Apa yang membuat demikian? salah satu alasannya adalah mereka bisa dengan leluasa mengirim dana ke pejuang Palestina dengan cara anonym. Saat saya tanya sumber dana itu dari mana? Dari seluruh rakyat yang tidak ingin ada masalah soal urusan politik. Dan sayapun diamanahi memegang salah satu e-wallet tersebut, namun sebatas mengontrol keluar masuknya, tidak untuk otorisasi mengirimnya. Karena itu bisa membuat gelap mata.
Tuan Ismail Haniyeh, (semoga Allah mengampuni beliau dan memasukkan beliau dalam jajaran para Syuhada), adalah orang yang telah mendedikasikan hidup beliau untuk kemerdekaan Palestina dan pembebasan Masjid Mulia Al-Aqsa. Dunia beliau selalu penuh dengan intrik, siasat dan strategi yang mungkin kita fahami itulah "politik". Tidak ada yang faham tentang politik beliau kecuali Allah dan beliau sendiri. Sementara anda yang selama ini selalu berteriak-teriak "jauhilah politik", mengapa bisa mengihanakan beliau yang sedang berpolitik???, itu artinya anda sedang ikut berpolitik. Anda yang selalu mengatakan, sibukkanlah diri kita dengan Tauhid, mengapa anda tidak menghinakan beliau dengan soal Tauhid???. Karena saya yakin Tuan Ismail Haniyeh lebih hebat dari anda dalam mengamalkan AlWala dan AlBarra yang merupakan bagian dari Tauhid. Kalau anda ingin menghukumi seseorang karena politiknya, maka banyak bertanyalah kepada Ahlinya tentang politik, jangan anda hukumi dari sesuatu yang anda tidak tahu. Eh, tapi kan anda tidak mau belajar politik ya.... 🙂 , serba salah jadinya.
Dari cerita saya diatas, janganlah kita merasa, bahwa tidak adanya masyaikh di Saudi yang mengucapkan belasungkawa atas wafatnya tuan Ismail Haniyeh sebagai bentuk kebencian para Syaikh kepada Hamas. Para syaikh hanya menjaga stabilitas politik yang sangat kita tidak ketahui. In sya Allah dalam lubuk hati mereka yang paling dalam, saya meyakini merekapun sangat berduka.
Barakallahu Fiikum, Salam.