Keponakan Prabowo, Thomas Djiwandono resmi dilantik sebagai Wakil Menteri Keuangan, Ia Adalah Anak Mantan Gubernur BI Yang Pernah Jadi Tersangka BLBI

[PORTAL-ISLAM.ID] Keponakan Prabowo, Thomas Djiwandono resmi dilantik oleh Presiden Jokowi sebagai Wakil Menteri Keuangan, Kamis (18/7/2024).

Sebelumnya, Thomas juga merupakan anggota Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran Bidang Ekonomi.

Thomas adalah seorang politikus yang menjabat sebagai Bendahara Umum Partai Gerindra sejak tahun 2014 hingga sekarang.

Patut diduga, Thomas sepertinya dipersiapkan sebagai Menteri Keuangan pengganti Sri Mulyani setelah Prabowo jadi Presiden.

Profil

Thomas lahir di Jakarta pada 7 Mei 1972. 

Ia merupakan anak pertama dari pasangan Soedradjad Djiwandono dan Biantiningsih Miderawati Djojohadikusumo. 

Biantiningsih Miderawati Djojohadikusumo adalah putri sulung Soemitro Djojohadikusumo. Bianti sendiri merupakan kakak kandung Prabowo Subianto. 

Sementara itu, Soedradjad Djiwandono merupakan mantan Gubernur Bank Indonesia di era Presiden Soeharto (masa jabatan Maret 1993 – Februari 1998).

Pada tanggal 7 Mei 2002, Soedradjad Djiwandono ditetapkan sebagai tersangka kasus BLBI. Ia dituduh menyalahgunakan kewenangannya, karena memberikan pinjaman sebesar Rp 19 triliun (US$ 2,1 milyar) kepada bank gagal mulai tahun 1996 hingga 1998. Dalam perkembangannya penetapan tersangka Soedradjad Djiwandono dihentikan melalui penerbitan SP3 (surat perintah penghentian penyidikan). MAKI pernah mengajukan gugatan penerbitan SP3 ini tapi gagal.



Pendidikan
- SMP Kanisius Menteng, Jakarta. 
- S1 jurusan sejarah dari Universitas Haverford College, Pennsylvania (1990-1995) 
- S2 jurusan International Relations and International Economics dari Johns Hopkins (2002-2004)
- University School of Advanced International Studies, Washington, Amerika Serikat. 

Ia memulai kariernya sebagai wartawan magang Majalah Tempo pada 1993 dan kemudian bergabung dengan Indonesia Business Weekly pada 1994. Dia juga pernah bekerja sebagai analisis keuangan di Wheelock NatWest Securities, Hong Kong.
Baca juga :