Analisis Militer, Jenderal Fayez al Duwairi, di Al Jazeera:
🔻Penyergapan al Qassam yang dipasang di Khan Yunis itu "tidak biasa". Aksi mereka itu menunjukkan skill yang tinggi dalam 'perkiraan apa yang akan terjadi'. Pertempuran 'penghancur tulang' ini lah yang tengah dilakukan Brigade al Qassam di Khan Yunis.
🔻Semua aksi perlawanan yang dilakukan para Pejuang hingga hari ini, sungguh 'di atas ekspektasi'. Baik dalam performa individu, kelompok, maupun manajemen pertempuran. Padahal para Pejuang tersebut tidak lulus dari perguruan tinggi militer manapun.
🔻Tentara Israel harus "berguru" militer dengan Brigade Al-Qassam selama satu tahun untuk belajar bagaimana mengelola pertempuran media. Lihatlah, semua yang dipublikasi Israel, hanyalah 'video ngibul'. Kecuali rilis pembunuhan terhadap orang yang lagi bersujud dan pertempuran yang menyebabkan tentara mereka terluka.
🔻Militer Israel, si 'pembuat pusing negara-negara Arab' itu, belum mampu menyelesaikan pertempuran dengan pejuang di Gaza. Bahkan menurut standar pertempuran, fakta pejuang Gaza yang masih tetap berperang, adalah pertanda sebuah kemenangan. Mengingat perbedaan dalam kekuatan, peralatan, teknologi dan dukungan militer yang berkelanjutan terhadap israel.
[VIDIO]
