[PORTAL-ISLAM.ID] CIREBON - Dalam sepekan terakhir ditemukan sejumlah kasus perusakan alat kampanye caleg Partai Gelora di wilayah Kota dan Kabupaten Cirebon.
Bahkan di wilayah Indramayu kasus yang lebih parah terjadi. Yaitu tindakan kampanye hitam terhadap Mahfuz Sidik, caleg DPR RI dari Partai Gelora.
Pasalnya, ada sejumlah baliho capres-cawapres dan baliho caleg partai lain yang secara sengaja ditempeli stiker-stiker Partai Gelora.
Mahfuz Sidik ketika dikonfirmasi disela sela kunjungan ke dapil mengaku sudah mendapat laporan dari 3 Ketua DPD Partai Gelora di wilayah dapil Jabar 8, mulai dari laporan Ketua DPD Partai Gelora Indramayu,
“Ya mereka melaporkan temuan-temuan lapangan. Mulai dari atribut caleg Gelora yang ditutup oleh atribut caleg partai lain, atribut caleg Gelora yang dirusak dengan sengaja, sampai kampanye hitam berupa penempelan stiker caleg Gelora di atas atribut Capres dan caleg lain," kata Mahfuz yang merupakan Sekjen Partai Gelora.
Menurut Mahfuz, dirinya sudah menurunkan tim khusus untuk penyelidikan. Hasilnya ditemukan kasus-kasus tersebut dilakukan secara masif, sistematis dan terstruktur di wilayah Indramayu dan Cirebon.
"Ini pola kerja ala intelijen amatiran yang dilakukan orang-orang parpol tertentu yang mulai merasa tersaingi oleh Gelora. Saya hafal betul cara kerja. Memalukan menggunakan cara-cara kotor dan fitnah dalam berkompetisi,” ujarnya.
"Salah besar kalau para pelaku ingin mengadu-domba Gelora dengan capres lain dan caleg partai lain. Saya dan mas Ganjar Pranowo itu teman lama sejak 2004. Kami saling kenal dengan baik. Mas Ganjar pasti gak yakin saya melakukan tindakan kasar," ujar mantan Anggota DPR RI periode 2014.
"Selain itu," lanjut Mahfuz, "ada juga stiker saya ditempeli ke wajah caleg Ricky Ferdinansyah dari partai Nasdem."
"Ini pelaku orang bodoh. Mereka tidak tahu jika Mahfuz Sidik itu teman baik pak Osman Sapta Odang, ayahanda dari pak Ricky. Mana mungkin saya merusak atribut pak Ricky,” ujar Mahfuz.
Namun demikian, Mahfuz yang pernah menjadi Ketua Kaderisasi DPP PKS ini tidak ingin dipusingkan dengan fitnah murahan ini, termasuk tidak merasa perlu melaporkan ke Bawaslu.
"Biarkan saja mereka sibuk memfitnah Partai Gelora. Para pelaku yang saya tahu orang-orangnya ini ngerti agama dan paham bahwa fitnah itu perbuatan keji. Mereka sedang menunjukkan aib nya sendiri," tutupnya.
(Sumber: RADAR CIREBON)