[PORTAL-ISLAM.ID] Hasil perundingan gencatan senjata sementara diungkap Ali Baraka, salah satu pemimpin Hamas di luar negeri:
Konferensi Pers Ali Baraka (24/12/2023):
🔴Musuh ingin memecah belah kita dengan menyelesaikan kesepakatan pertukaran sandera, dan melanjutkan agresi terhadap Gaza, namun Hamas tidak akan mengabaikan kartu permainan, yaitu para sandera.
🔴Beberapa usulan diajukan, namun posisi Hamas jelas bahwa agresi Israel di Jalur Gaza perlu dihentikan terlebih dahulu.
🔴Hamas menolak usulan gencatan senjata selama satu atau dua minggu, dan posisi semua faksi perlawanan Palestina bersatu dalam hal ini.
🔴Agresi harus dihentikan, infiltrasi pasukan musuh ke dalam Gaza harus dihentikan, korban luka harus disingkirkan, dan lingkungan yang menumbuhkan perlawanan ini (Gaza) harus diselamatkan.
🔴Para tahanan adalah kartu yang kuat di tangan Hamas. Kami tidak akan mengabaikan mereka. Tangan kami "lebih tinggi" di lapangan dan para mujahidin lebih tabah daripada pasukan penjajah.
🔴Musuh tidak bisa menetap bahkan di wilayah yang dimasukinya sebelumnya, dan buktinya adalah operasi hari ini di wilayah Juhr al-Dik (pasukan musuh berhasil dihalau mundur).
🔴Biaya perang di pihak Israel sangat tinggi, dan Netanyahu serta Biden tidak dapat melanjutkan perang.
🔴Hamas ingin menghentikan perang, tetapi tidak mau menyerahkan kartu as berupa sandera, dan ingin melakukan pertukaran sandera sesuai dengan ketentuannya sendiri, di luar urusan menghentikan perang.
🔴Nanti kita akan membahas berkas urusan dalam negeri Palestina berdasarkan kesepakatan yang ada, namun prioritasnya saat ini adalah menghentikan agresi Israel.