Tadi malam, setiba di hotel, saya iseng scroll berita. Ada berita dari detik.com yang mengabarkan survey terbaru dari Indikator.
Hasil survey dari Indikator menempatkan Mas Ganjar diposisi puncak untuk elektabilitas Capres pada banyak nama dan untuk tiga nama Capres favorit. Mas Ganjar menang tipis dari Pak Prabowo.
Saya lihat ada seratusan yang berkomentar. Hampir semuanya Ganjaris yang merasa bersyukur.
Ada satu Komentar yang menurut saya cukup menarik. Kurang lebih komentarnya seperti ini:
"Nah Indikator ini baru Lembaga Survey yang benar. Bukan seperti Lembaga Survey lain yang pastinya adalah bayaran dan menempatkan Prabowo sebagai juara".
Lucunya. Dibawah berita itu sebenarnya ada link berita hasil survey Indikator selanjutnya. Simulasi head to head Prabowo menang telak, melawan Ganjar maupun Anies. Head to head akan terjadi jika pilpres diikuti lebih dua pasang dan dilanjut putaran kedua. Putaran kedua (head to head) inilah kunci kemenangan.
Yang berkomentar atas berita detikcom head to head ini hanya ada dua. Satu yang memuji Pak Prabowo dan satunya lagi, mencaci-maki Pak Prabowo yang dia anggap terlalu tua!
Dari sini kita bisa menyimpulkan beberapa hal.
Pertama, rata-rata par Ganjaris memang agak laen ya, ha..ha...
Mereka menganggap Lembaga Survey Indikator paling bagus hanya karena hasil surveynya menempatkan elektabilitas Mas Ganjar sebagai juara.
Padahal hasil survey tersebut simulasi banyak nama dan simulasi tiga calon. Dan hasil survei selisihnya juga tipis antara Ganjar (35,2%) dan Prabowo (33,2%).
Sementara di berita selanjutnya, masih dengan Lembaga Survey yang sama, Pak Prabowo justru akan menang telak jika head to head atau di putaran dua. Prabowo unggul lebih 7% atas Ganjar.
Saya yakin masih banyak Ganjaris yang belum paham peraturan Pilpres kita. Pemenang Pilpres kalau pesertanya lebih dari dua Pasangan adalah Capres yang bisa memenangkan suara 50 persen lebih.
Artinya sekalipun misalnya Capres nanti benar-benar terjadi 3 pasangan. Hasilnya katakanlah seperti yang dirilis Indikator. Mas Ganjar menang 35 persen. Sementara Pak Prabowo 32 dan sisanya Bang Anies. Maka yang tejadi adalah Mas Ganjar dan Pak Prabowo maju ke putaran kedua. Karena tidak ada yang sampai 50 persen.
Sementara di putaran kedua, kalau terjadi head to head, antara Prabowo vs Ganjar, masih hasil survey dari Indikator juga, maka Pak Prabowo akan menang telak dengan 47 persen. Sementara Mas Ganjar cuma 39,6 persen.
Anggap saja sisa suara adalah golput plus suara tidak sah. Maka perhitungannya:
Prabowo = 54,27 %
Ganjar = 45,73 %
Terakhir yang perlu diingat, ini dari Lembaga Survey Indikator loh. Kalau LSI dan mayoritas Lembaga Survey lainnya justru memenangkan Pak Prabowo baik banyak Paslon, apalagi cuma head to head.
Ahlan wa sahlan Presiden Prabowo Subianto.
(By Azwar Siregar)