Mengumbar Aib Keluarga Sendiri

Ustadz Muhammad Abduh Negara:

Tentang mengumbar aib keluarga sendiri, saya sering risih membaca komentar ibu-ibu di sekian status viral, "Saya dulu juga begitu, dulu suami saya... ...", "Mertua saya lebih...". Tampak enteng saja mereka menceritakan aib keluarga, yang harusnya ditutup rapat-rapat.

Tampak enteng saja menceritakan keburukan suami, keburukan mertua, keburukan mantan suami, keburukan saudari madu, dan seterusnya.

Apakah ini terjadi karena ibu-ibu itu terlalu pintar atau berpendidikan tinggi? Tentu bukan karena itu. Saya melihat orang-orang seperti ini, malah kurang cerdas, paling tidak dalam dua hal, yaitu: (1) kecerdasan mengelola emosi, dan (2) kecerdasan bermedia sosial.

Mereka tidak pandai mengatur emosi, dan tidak tahu kapan bisa meluapkan perasaan dan kapan harus menahannya. Mereka juga tidak paham, bahwa media sosial itu bukan tempat untuk ajang curhat, apalagi bongkar aib keluarga sendiri, apalagi jika dibumbui cerita tidak benar (a.k.a. fitnah, dalam bahasa Indonesia).


Baca juga :