Tenang, sepanjang yang satu ini masih berkuasa, maka kereta cepat, mau berapapun minta duit dari APBN, mau berapa lama konsesi diminta, semua dikasih! Tidak masalah.
Lupakan jika dulu China datang dengan mulut manis: tidak usah pakai APBN, biaya murah dibanding Jepang, B2B, dan semua janji-jnaji manis lainnya. Dan atas janji-jnaji manis itu, Jepang disingkirkan padahal sudah membuat kajian bertahun-tahun.
Yes. Hari ini, kereta cepat sudah pakai APBN, biaya membengkak jauh lebih mahal dibanding tawaran Jepang, dengan pinjaman bunga 20x lebih besar dibanding proposal Jepang. Molor pula.
Hebat sekali trik China di proyek ini. Mereka sudah untung duluan lewat pendapatan konstruksi, material, juga besok2 bunga pinjaman yg harus dibayar terus.
Tidak masalah.
Yang tidak suka proyek kereta cepat, sana silahkan minggat ke Planet Mars, jangan tinggal di Indonesia.
(By Tere Liye)
