Rusia Sahkan UU Larangan Promosi/Propaganda LGBT, Denda Rp 2,5 M Bagi Pelanggar

[PORTAL-ISLAM.ID]  Parlemen Rusia (Duma) menyetujui RUU yang melarang semua bentuk 'propaganda' LGBTQ dengan suara bulat pada Kamis (24/11/2022).

Rusia sebelumnya sudah mengadopsi undang-undang larangan mengekspos 'propaganda gay' kepada anak di bawah umur.

RUU baru memperluas aturan ini untuk orang dewasa pula. Kremlin akan melarang semua bentuk 'propaganda gay' dalam media, iklan, film, buku, hingga unggahan media sosial.

'Propaganda pedofilia dan perubahan jenis kelamin' juga akan dilarang. RUU tersebut memperkenalkan denda sampai RUB 10 juta (Rp 2,5 miliar) bagi orang yang melanggarnya.

"Setiap propaganda hubungan non-tradisional akan memiliki konsekuensi," tegas Ketua Duma Rusia, Vyacheslav Volodin, dikutip dari AFP, Jumat (25/11/2022).

"Ini akan melindungi anak-anak kita dan masa depan negara kita dari kegelapan yang disebarkan oleh Amerika Serikat dan negara-negara Eropa," lanjut dia.

Pihak berwenang akan dapat mencegah penjualan barang dan memblokir situs yang memuat informasi terlarang tersebut.

Perusahaan produksi film dan penerbit buku telah menyatakan keprihatinan atas perkembangan ini.

Mereka meyakini, RUU itu dapat mengakibatkan pelarangan film klasik seperti "Lolita" karya Vladimir Nabokov yang menceritakan obsesi seorang pria paruh baya terhadap gadis berusia 12 tahun.

"Film yang mempromosikan hubungan semacam itu tidak akan menerima sertifikat distribusi," jelas Parlemen Rusia.

Aktivis mengatakan, undang-undang baru meningkatkan tindakan keras terhadap hubungan seksual 'non-tradisional' di Rusia. Sebab, aturan ini melarang semua promosi publik tentang hak LGBTQ.

Mereka berjanji akan terus memperjuangkan hak-hak minoritas.

"Kami berencana untuk melindungi orang dari undang-undang yang tidak masuk akal ini," ujar ketua organisasi Russian LGBT Network, Natalia Soloviova.

"LGBTQ tidak akan pergi, mereka masih membutuhkan bantuan dan dukungan kami," imbuh dia.

Human Rights Watch (HRW) menyebut RUU ini menargetkan minoritas seksual dan gender yang rentan untuk keuntungan politik. 

Putin telah berulang kali menyasar kelompok LGBTQ. Dia tidak mau keluarga Rusia yang seharusnya diisi ibu dan ayah malah jadi sesama jnies.

"Apakah kita benar-benar ingin di sini, di negara kita, di Rusia, alih-alih 'ibu' dan 'ayah', kita memiliki 'orang tua nomor satu', 'orang tua nomor dua' atau 'orang tua nomor tiga'?" ujar Putin dalam pidato pada September.

"Apakah mereka (pasangan sejenis) sudah benar-benar gila?" lanjutnya.

Baca juga :