Oleh: Naniek S Deyang*
Ada yg membandingkan pakai persentase kenaikkan BBM pada tiap-tiap kepemimpinan, sehingga presiden yg sekarang persentasenya terlihat kecil dalam hal menaikkan BBM.
Saya mah gak peduli dengan persentase, kalau mau ngomong persentase, saya mau bilang di jaman Pak Harto telur paling mahal 5 ribu/Kg (tertinggi), sekarang telur 30 ribu/Kg paling murah.
Gak usah jauh-jauh jaman SBY telor 15-16 rebu Kg, sekarang 30 ribu/Kg termurah. Ayo mau bandingin apalagi?
Harga gula putih di jama Pak Harto 3 ribu - 5 ribu/Kg. Di jaman SBY 9 ribu - 10 ribu, dan sekarang 16 ribu - 17 ribu. Pokoknya bahan makanan naiknya berlipat-lipat!
Jadi gak usahlah cerita membandingkan yg lalu, yg jelas sekarang rakyat makin susah. Kok gak percaya sih? Makanya pejabat kalau ke daerah jangan tidur di hotel bintang lima, terus kemana-mana pakai mobil mewah yg dingin, coba datang ketemu rakyat naik motor dan tidur di rumah rakyat biar kalian semua yg gak percaya dengan rakyat saat ini menderita ikut merasakan.
Gak usah jauh-jauh ke daerah, masuk rumah gang-gang sempit di Jakarta, atau seputar Jabodetabek di luar komplek2 perumahan alias di kampungnya, nanti kalian akan tau bahwa sekarang rakyat itu nangis.
Oh ya paling gampang lagi tanya sopir angkot, kebetulan kemarin sore saya ketemu mereka, apa yg mereka bilang.. "kami sdh tdk tau sampai kapan kami bisa bertahan hidup Bu, sdh lama angkot sepi karena bersaing dg Ojol, nah sekarang dengan ongkos dinaikkan (karena BBM naik) makin kagak ada yg naik Bu," ucap para sopir angkot sambil pada mengusap peluh, nunggu penumpang.
Tau nggak? Mereka belum pada makan lho dari pagi, dan hanya bisa ninggalin duit ke istri 15 ribu utk masak😭😭😭.
(fb)