[PORTAL-ISLAM.ID] Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, menyampaikan tidak ada pesan baik secara tertulis maupun lisan dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang dititipkan ke Presiden Jokowi untuk disampaikan ke Putin.
Sebelumnya, Jokowi dalam kunjungannya ke Moskow pada Kamis (30/6/2022) mengatakan ia sudah menyampaikan pesan dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke Putin.
"Saya telah sampaikan pesan Presiden Zelensky untuk Presiden Putin dan saya sampaikan kesiapan saya untuk menjadi jembatan komunikasi antara dua pemimpin tersebut,” ucap Jokowi dalam keterangan Biro Pers dan Media Sekretariat Presiden RI.
Namun, pernyataan ini langsung dibantah oleh Ukraina, yang mengatakan Zelensky tidak pernah menitipkan pesan apapun ke Jokowi saat ia berada di Kiev. Mereka memastikan, jika Zelensky ingin menyampaikan pesan ke Putin, maka akan dilakukan dalam pidato terbuka bukan melalui perantara.
Dubes Hamianin pun mengklarifikasi hal ini dalam press briefing yang diadakan secara virtual pada Selasa (5/7/2022). Hamianin menjelaskan pesan dapat berarti berbagai makna.
“Jadi pesan bisa memiliki 3 arti; salah satu artinya adalah sesuatu yang tertulis di atas kertas, seperti pesan tertulis dan dibawa ke suatu tempat; kedua, jika sesuatu diucapkan, seperti dibentuk secara verbal dan disampaikan ke pihak lain,” paparnya.
“Dan pemahaman ketiga adalah, setelah pertemuan tete-a-tete (pertemuan berdua) antara presiden, setelah bertukar pandangan, dan setelah kedua belah pihak saling memahami, pesannya diterima oleh presiden Indonesia. Artinya, apa posisi Ukraina dalam masalah itu dipahami dengan baik dan kemudian disampaikan kepada Presiden Putin,” sambung Hamianin.
Dalam pertemuan antara Jokowi dan Zelensky, tidak ada pesan yang disampaikan secara langsung. Pesan yang dibawa Jokowi ke Rusia adalah semata-mata hasil pemahaman Jokowi dari pembicaraan bersama Zelensky dan situasi yang ia lihat langsung di Ukraina.
“Jadi tidak ada pesan tertulis, dan tidak ada pesan langsung yang (berkata) ‘tolong katakan ini dan ini dan ini kepada Putin’ atau apa pun. Jadi pesan itu adalah persepsi dan pemahaman pihak Indonesia (Presiden Jokowi -red) yang disampaikan kepada Vladimir Putin,” terangnya, seperti dilansir kumparan.
Namun demikian, Dubes Hamianin mengatakan, kesediaan Presiden Jokowi untuk membawa 'pesan' ke Rusia adalah hal yang menggembirakan. Karena ia yakin pesan yang dibawa Jokowi pasti sudah jelas menggambarkan posisi dan kondisi Ukraina.
“Saya pikir ada pesan yang sangat jelas dan tidak ada salah tafsir, itu sebabnya saya senang tentang itu. Karena posisi Ukraina begitu adil dan jelas sehingga tidak bisa disalahpahami atau disalahartikan,” ungkap Hamianin.
“Entah apa pesan yang disampaikan oleh Pak Joko Widodo, tapi saya yakin pesan itu jelas dan tanpa ada ambiguitas, pesan yang tidak bisa disalahpahami dan disalahartikan oleh Vladimir Putin,” tambahnya.
[Kumparan]