[PORTAL-ISLAM.ID] Absennya elite PDI Perjuangan seperti Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani dalam momen pernikahan adik Presiden Joko Widodo, Idayati dengan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman, memperjelas keretakan yang ada.
Begitu kira-kira bacaan aktivis politik Rocky Gerung menaggapi ketidakhadiran Megwati hingga Puan Maharani di pernikahan Anwar Usman dan Idayati di Solo, Jawa Tengah, Rabu (25/5).
"Akhirnya orang ambil kesimpulan bahwa memang di Solo ada perkawinan yang juga nadanya politis, tapi juga ada perceraian politik antara Pak Jokowi dan Bu Mega. Perceraian politik di tengah-tengah perkawinan politik," ujar Rocky dalam wawancara dengan wartawan senior Hersubeno di kanal Youtubenya, Sabtu (28/5).
Menurut Rocky, keterangan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebutkan alasan absennya Megawati dan Puan, baik itu terkait ada kesibukan lain ataupun tidak diundang, bukanlah substansi persoalan.
"Saya kira kalau diundang pun akan jadi kontroversi. Karena suasana di Solo itu jadi kurang mulus, karena nanti wartawan akan bertanya ke Bu Mega. Lalu Ibu Mega menjawab itu peristiwa privat tapi pertanyaannya politis," tutur Rocky.
"Mungkin juga Pak Jokowi sudah antisipasi walaupun diundang enggak akan datang, akhirnya enggak usah diundang," sambungnya.
Akan tetapi dari fenomena itu, mantan dosen filsafat di Universitas Indonesia (UI) ini meyakini keretakan antara Jokowi dengan PDIP akan semakin nyata menjelang pengumuman calon presiden (Capres) 2024 yang akan didukung oleh masing-masing mereka.
"Nanti kita akan pastikan Pak Jokowi memang pasti sedang menghindar dari PDIP, karena PDIP saya kira sudah bulat tekad untuk jalan sendiri. Itu bagus juga, karena kepastian akan muncul," kata Rocky.
"Pak Jokowi nanti akan mencari penggantinya yang semoga bermuutu. Dan Bu Mega akan memastikan Puan Maharani tidak boleh lewat periode sekarang," tandasnya. [rmol]