Lika-liku Kehidupan 'Badut Syariah', Dipandang Sebelah Mata & Menjadi Guru Ngaji

BADUT SYARIAH MENGAJAR NGAJI

Pakaiannya begitu mencolok, berwarna biru kuning dengan pola polkadot. Wajah penuh dengan riasan, sementara hidung terlihat membulat seperti tomat matang.

Berbeda dengan badut pada umumnya yang sering kita temui, badut satu ini tak pernah lepas dari peci putih yang menemaninya seharian keliling dari satu tempat ke tempat lainnya.

Orang-orang mengenalnya sebagai ‘Badut Syariah’. 

Dibalik riasan badut yang dikenakan, sosok asli ‘Badut Syariah’ ini adalah Yahya Edward Hendrawan atau biasa dikenal Ustadz Yahya. Menjadi ‘Badut Syariah’ adalah salah satu keputusan terbesar dalam hidupnya.

Berbeda dari orang lain dalam berdakwah, Ustadz Yahya memilih untuk berpenampilan seperti badut ketika mengenalkan nilai-nilai Islam. Hal ini karena beliau ingin menciptakan suasana riang agar suasana belajar anak-anak serius tapi santai.

Tentu saja tidak semua orang dapat menerima ide beliau. Meski awalnya sempat ditolak oleh kerabat, bahkan istrinya sendiri, tetapi apa yang dilakukan Ustadz Yahya akhirnya diterima oleh orang-orang di sekitarnya. 

“Pada awalnya orang tua menolak karena sempat malu karena seharusnya guru mengaji itu biasanya memakai baju koko atau lain sebagainya,” ucap Ustadz Yahya.

Kini Ustadz Yahya berdakwah di panti asuhan milik saudaranya. Beliau juga mengajar mengaji di Panti Asuhan Darussalam An’nur yang dimiliki oleh guru beliau sendiri.

Sahabat, mari lakukan satu kebaikan hari ini bantu badut syariah tetap bisa mengajar ngaji dan bisa memiliki tempat mengaji melalui... 


Baca juga :