Kata pembela pawang, "Apa bedanya ritual pawang hujan dengan doa yang dipanjatkan orang beragama?"

"Apa bedanya ritual yang dilakukan pawang hujan dengan doa yang dipanjatkan orang beragama?"

Apakah berdoa meminta diturunkan/tidak diturunkan hujan sama dengan ritual yang dilakukan pawang?

Ya beda banget. Dalam berdoa, si pendoa hanya meminta kepada Pengatur Alam Semesta agar permohonannya dikabulkan. Si pendoa sadar betul dia tidak punya kemampuan untuk menurunkan atau mencegah turunnya hujan. Masalah doanya dikabulkan atau tidak urusan nanti.

Berdoa bisa dilakukan oleh siapa saja. Tidak peduli ia ahli agama atau pendosa. Doa mereka sama derajatnya, bisa dikabulkan, bisa tidak.

Sedangkan pada pawang hujan, si pawang dan orang yang menggunakan jasanya meyakini bahwa si pawang punya kemampuan untuk menurunkan atau mencegah hujan turun dengan melakukan ritual tertentu. Makanya dia dibayar saat menggunakan jasanya. Makanya dia diberi gelar pawang/ahli/orang yang memiliki ilmu.

Wajar jika kemudian orang-orang meminta pertanggung jawabannya ketika ia gagal menjalankan tugasnya. Bentuk pertanggung jawabannya ya bisa saja dalam bentuk bully-an. Karena ia mengklaim dirinya ahli. Karena ia dibayar. Dan mana ada orang berdoa diminta pertanggung jawabannya ketika doanya tidak terkabul?

(Wendra Setiawan)
Baca juga :