Pembagian Sesuatu menjadi "Takdir" dan "Pilihan" itu Tidak Tepat

TAKDIR

Pembagian sesuatu menjadi "takdir" dan "pilihan" itu tidak tepat, karena mengesankan (1) ada sesuatu yang itu adalah takdir Allah ta'ala dan tidak ada ikhtiar kita di sana, dan (2) ada sesuatu yang merupakan pilihan kita sepenuhnya tanpa dinaungi oleh takdir Allah ta'ala.

Yang benar, semua perkara yang terjadi pada kita dan yang kita lakukan, adalah takdir Allah ta'ala. Dari sudut pandang ketetapan Allah, semuanya adalah takdir Allah ta'ala. 

Dan dari sudut pandang amal atau ikhtiar kita, maka yang kita lakukan itu adalah amal dan pilihan kita, dan kita akan diminta pertanggungjawaban atas semua yang kita lakukan.

'Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu 'anhu berkata:

نَفِرُّ مِنْ قَدَرِ اللَّهِ إِلَى قَدَرِ اللَّهِ

Artinya: "Kita lari dari takdir Allah menuju takdir Allah yang lain." (Muttafaq 'alaih)

Wallahu a'lam.

(Ustadz Muhammad Abduh Negara)

Baca juga :