Mengenang 14 Tahun Wafatnya Presiden Soeharto 'Bapak Pembangunan Indonesia'

[PORTAL-ISLAM.ID] Hari ini, tanggal 27 Januari 2022 tepat 14 tahun wafatnya Presiden RI ke-2, H. M. Soeharto.

Presiden Soeharto wafat pada 27 Januari 2008 pukul 13.10 WIB di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan, dalam usia 86 tahun.

Setelah menjalani perawatan selama 23 hari, Soeharto mengalami kegagalan multiorgan dan dinyatakan wafat di usianya 86 tahun.

Presiden Soeharto kemudian dimakamkan di komplek pemakaman Astana Giribangun yang berlokasi di lereng barat Gunung Lawu, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Untuk mengenangnya, berikut adalah sederet fakta Presiden RI ke-2, H. M. Soeharto.

1. Sosok Jenderal Kelahiran Yogyakarta

Melansir laman resmi Perpusnas, Soeharto merupakan Jenderal kelahiran Kemusuk, Yogyakarta, pada tanggal 8 Juni 1921.

Ayahnya bernama Kertosudiro merupakan petani yang juga bekerja menjadi pembantu lurah dalam pengairan sawah desa, dan ibunya bernama Sukirah.

Pada tahun 1941, ia terpilih menjadi prajurit teladan di Sekolah Bintara, Gombong, Jawa Tengah.

Setelahnya, Soeharto resmi menjadi anggota TNI pada 5 Oktober 1945.

Karir Soeharto di dunia militer dimulai dari pangkat sersan tentara KNIL, kemudian komandan PETA, komandan resimen dengan pangkat Mayor, dan komandan batalyon berpangkat Letnan Kolonel.

Pada tanggal 1 Oktober 1965 setelah peristiwa G30S PKI, Soeharto mengambil alih pimpinan Angkatan Darat.

Beliau juga dikukuhkan sebagai Pangad, Jenderal Soeharto ditunjuk sebagai Pangkopkamtib oleh Presiden Soekarno.

2. Dapat Julukan "The Smiling General"

Presiden Soeharto juga lekat dengan julukan "The Smiling General" atau Jenderal yang Tersenyum.

The Smiling General bahkan menjadi judul buku biografi mantan Presiden RI, Soeharto, yang ditulis OG Roeder, penulis asal Jerman Barat.

Julukan ini melekat pada sosok sang Presiden dan populer di dunia internasional karena raut mukanya yang khas dengan senyuman.

Melansir pemberitaan Kompas.com (30/01/2008), Ismail Saleh yang merupakan Menteri Kehakiman pada masa pemerintahan Soeharto,mengungkap bahwa sebagian besar rakyat terkesan oleh kebiasaan Soeharto tersenyum lebar diiringi kepala mengangguk-angguk.

”Ini tidak terlepas dari latar belakang almarhum yang besar di lingkungan pedesaan sehingga rasa kekeluargaannya tinggi,” ungkapannya.

Aura wibawa jenderal berbintang lima itu bahkan tidak memudar walau sering terlihat menebar senyum.

3. Lekat dengan Sebutan Keluarga Cendana

Sejak dulu, keluarga Presiden Soeharto sangat lekat dengan sebutan Keluarga Cendana.

Melansir Tribunnews.com, Rumah Cendana merupakan hunian keluarga Soeharto yang berlokasi di Jalan Cendana nomor 6-8, Menteng, Jakarta Pusat.

Kesan militer terlihat begitu kuat dalam desain rumah tersebut yang dilengkapi dengan pos penjagaan.

Disanalah keenam anak Soeharto dan Siti Hartinah yaitu Siti Hardiyanti Hastuti, Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Herijadi, Hutomo Mandala Putra dan Siti Hutami Endang Adiningsih tumbuh.

4. Supersemar

Supersemar selalu menjadi pembahasan sewaktu nama Soeharto disebut.

Soeharto menerima Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar) dari Presiden Soekarno dengan mandat untuk mengembalikan keamanan dan ketertiban di dalam negeri setelah peristiwa G30S/PKI pada 1 Oktober 1965.

5. Presiden dengan Masa Jabatan Terpanjang

Soeharto juga merupakan Presiden RI dengan masa jabatan terpanjang yaitu 32 tahun, sejak tahun 1967 hingga 1998.

Salah satu faktor yang membuat Soeharto bisa langgeng menjabat adalah keberhasilannya menjaga stabilitas negara selama masa jabatannya.

Selain itu, walau selama masa kepemimpinannya juga diadakan pemilu, namun kewajiban pegawai negeri untuk memilih Golongan Karya juga menjadi faktor pendukung yang membuatnya bertahan di kursi kekuasaan.

Selama menjabat, ia didampingi oleh lima orang wakil presiden yaitu Adam Malik (1978-1983), Umar Wirahadikusumah (1983-1988), Sudharmono (1988-1993), Try Sutrisno (1993-1998), dan BJ Habibie (1998).

Presiden Soeharto akhirnya mengumumkan pengunduran dirinya sebagai presiden pada 21 Mei 1998 setelah kerusuhan panjang dan pendudukan gedung DPR dan MPR oleh rakyat.

6. Bapak Pembangunan Indonesia

Masa jabatan Soeharto ini disebut dengan Orde Baru, di mana yang menjadi fokus utamanya adalah pembangunan. 

Itulah mengapa Soeharto disebut sebagai Bapak Pembangunan Indonesia. 

Selama 32 tahun masa jabatannya, Soeharto membentuk Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) sejak 1 April 1969 hingga 1994.  

Soeharto melakukan pembangunan di segala bidang seperti sekolah, puskesmas, industri strategis nasional dan jalan nasional, waduk, embung, dan berbagai pengendalian banjir perkotaan.  

Sebagai apresiasi terhadap keberhasilannya membangun Indonesia di segala bidang, Soeharto diangkat sebagai Bapak Pembangunan Indonesia tahun 1983. 

(Sumber: Kompas. Tribunnews, Wikipedia, dll)
Baca juga :