Epidemiolog: Sekarang Kita Ditakut-takuti dengan Omicron, Kebijakan Pemerintah Berubah-ubah

[PORTAL-ISLAM.ID]  Epidemiolog dr. Pandu Riono menyebut masyarakat Indonesia ditakut-takuti dengan varian Corona baru bernama Omicron.

Hal itu disampaikan dr. Pandu Riono menanggapi hasil survei Indikator Politik Indonesia (IPI). Dalam surveinya, ditemukan indikasi kuat masyarakat Indonesia sudah jenuh dengan COVID-19.
 
Awalnya, dr. Pandu Riono menyebut dirinya tidak setuju saat pemerintah berencana menerapkan PPKM level 3 waktu libur Nataru 2021 lalu. Sebab, Pandu meyakini gelombang ketiga tidak akan terjadi.

“Waktu Nataru tiba-tiba pemerintah mau menerapkan PPKM level 3. Saya protes keras. Hampir semua epidemiolog bilang ada gelombang 3. Tapi, saya meyakini tidak ada,” ujar Pandu, Minggu (9/1/2022).

Dia mengaku memiliki data yang bisa dijadikan rujukan bahwa tidak akan terjadi gelombang ketiga. “Karena saya yakin dengan data yang saya miliki dari DKI. Kalau itu berlaku di seluruh Indonesia, angkanya nggak beda jauh,” tuturnya.

Banyak hal yang Pandu Riono sebutkan. Salah satunya soal kebijakan pemerintah yang berubah-ubah. 

“Sekarang kita ditakut-takuti dengan Omicron. Jakarta Omicron sudah menembus seribu. Tapi dari seribu itu, 900 bukan penduduk Jakarta. Angka 900 itu adalah pelaku perjalanan luar negeri yang kemungkinan di negara sana Omicronnya memang tinggi,” papar Pandu.

Selain itu, lanjut Pandu, vaksinasi memang bukan obat yang membuat orang kebal COVID-19. Dia menegaskan vaksinasi memang tidak mencegah infeksi. Tapi mengurangi dampak jika terkena Covid.

“Namun, coba lihat. Semua yang terdeteksi Omicron nggak ada yang sakit. Tidak ada yang bergejala dan tidak ada yang masuk rumah sakit,” pungkasnya. (fin)
Baca juga :