Dear Pak Dudung
Oleh: Prof. Moeflich Hasbullah (Dosen dan Pakar Sejarah Islam)
Soal Radikalisme, KSAD Dudung: Saya akan Berlakukan Seperti Zaman Pak Harto Dulu.
Silahkan Pak Dudung berlakukan. Yang sudah terjadi, Pak Harto nya menua, meninggal dunia dan meninggalkan jejak buruk otoriter, sementara "radikalisme"-nya tidak pernah hilang.
Jangankan Pak Dudung, negara raksasa AS dan Cina saja, jika memerangi radikalisme (maksudnya pasti Islam), AS dan Cina-nya kelak akan bubar atau musnah, dan radikalisme masih akan tetap hidup. Dalam sejarah, radikalisme lebih tua dari usia negara-negara yang pernah berdiri dan sudah ditelan sejarah.
Memerangi radikalisme selalu akan menjadi pekerjaan sia-sia. Mengapa? Karena kita memerangi akibat bukan sebab, memerangi dampak bukan sumber, mengobati sakit bukan menghilangkan kebiasaan buruk yang mendatangkan penyakit.
Radikalisme masalahnya bukan di "radikalisme"-nya tapi di akar-akarnya: ketidakadilan sosial, ketidakadilan hukum, ekonomi dan politik. Selama itu semua ada, radikalisme àkan tetap hidup, subur, apalagi sumber-sumber itu dipelihara. Ya jangan mimpi radikalisme bisa dihilangkan.
Memerangi radikalisme dalam konsteks itu hanya akan menimbulkan banyak korban warga negara yang sakit hati kehilangan nyawa dan anggota keluarga, hukum dan penguasa yang tidak adil, yang mungkin kita anggap enteng, yang di akhirat kelak akan lapor kepada Tuhannya di yaumul hisab mengadukan kedzaliman penguasanya kepada mereka sebagai rakyat. Siapa yang bisa melawan kekuasaan Tuhan disana? Di dunia saja, kita diberi sakit gigi saja, sakitnya minta ampun, apalagi stroke, hidup menderita. Apalagi adzab disana. Ngeri.
Bila yang ditekadkan Pak Dudung adalah memerangi ketidakadilannya, yang secara psiko-sosiologis menjadi akar yang melahirkan radikalisme, Pak Dudung akan menghasilkan tiga hal: Pertama, Pak Dudung akan dikenang sebagai pahlawan pembela keadilan, walaupun tentu sangat berat dan tidak berhasil maksimal. Kedua, radikalisme akan menurun secara drastis. Ketiga, Pak Dudung akan dicintai Tuhan. Saya berani jamin itu!!
Saya tidak tahu kebenaran ucapan dan tekad Pak Dudung itu, gak apa-apa, ini inspirasi saja buat siapapun yang ingin memerangi radikalisme. Saya pun memeranginya dengan cara memberikan pemahaman historis-sosiologis agar kita tidak salah langkah dan kita bisa melangkah dengan benar. Wallahu a'lam.(*)