SAYA MALU (SEKARANG) JADI WARGA NU!

SAYA MALU (SEKARANG) JADI WARGA NU!

Kalau ada yang mau mempertanyakan ke NU-an saya. Ayo datang ke Desa Nagasaribu. Kecamatan Padang Bolak Tenggara. Kabupaten Padang Lawas Utara - Sumatera Utara.

Tanya saja dimana MTsN dan MAN Nagasaribu. Cikal bakal Sekolah itu adalah Pondok Pesantren Darussalam Nagasaribu. Milik Kakek saya yang kemudian ahli warisnya sepakat untuk diwakafkan kepada Negara.

Pondok Pesantren tersebut, sama dengan beberapa Pondok Pesantren yang sekarang masih berdiri, Al-Mukhtariyah dan Ponpes Utama Nagasaribu, semuanya adalah NU.

Satu Kecamatan dan bahkan Kabupaten kami adalah warga NU.

Dulu. Disatu masa. Kami juga pernah mengalami NU-syndrome. Menganggap NU adalah sebuah Mazhab. Menganggap Muhammadiyah dan semua ormas diluar NU adalah sesat. Masuk dan Sholat di Masjid Muhammadiyah tidak sah.

Tetapi dengan berkembangnya jaman. Warga-warga muda NU di daerah saya mulai paham. Semua pertentangan dan penyakit NU-Syndrome adalah permainan Komunis dan Islamphobia untuk mempertentangkan Umat.

NU hanya sebuah Ormas. Sama seperti Muhammadiyah. Sama seperti Persis. Sama seperti Ormas-Ormas Islam lainnya. Semuanya adalah Muslim yang sama. Tidak ada istilah Islam NU, Islam Muhammadiyah, Islam Persis, atau Islam Nusantara.

Islam ya Islam. Titik. Ormas itu cuma wadah. Bisa bernama apa saja. Tapi sepanjang sama syahadatnya. Sama rukun Iman dan rukun Islam-nya. Ya sama saja.

Jadi sebagai Warga NU. Saya sangat menyayangkan ulah-ulah picik segelintir orang yang begitu mengagung-agungkan NU. Seakan-akan, hanya NU yang berjasa kepada Negeri ini.

Apakah kita tidak malu kalau faktanya Jenderal Besar Sudirman adalah warga Muhammadiyah?

Ayolah berhenti memecah-belah Umat!!!

(Azwar Siregar)

Baca juga :