JK Miliki Pasukan Khusus Untuk Menangkan Anies Baswedan di Pilpres 2024

[PORTAL-ISLAM.ID] Pengamat politik Lingkar Wajah Kemanusiaan, Muhammad Mualimin menduga, mantan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla (JK) bakal mendukung habis-habisan Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang. 

Bahkan, menurutnya, JK tengah menyiapkan ‘pasukan’ untuk memenangkan sosok tersebut.

Mualimin mengatakan, JK merupakan salah satu sosok berpengaruh dan kekuatan oligarki ekonomi di Indonesia Timur. 

Sehingga, keberpihakannya untuk Anies Baswedan tentu bakal bakal berpengaruh ke banyak orang.

Dia meyakini, popularitas Anies Baswedan dan dukungan langsung dari JK membuat Gubernur DKI Jakarta tersebut berpeluang besar menang di Pilpres mendatang.

“Sebagai pengusaha dan kekuatan oligarki ekonomi dari Indonesia Timur, JK pasti mampu menggalang dana untuk memasarkan nama Anies yang kini sudah cukup populer,” ujar Mualimin, Sabtu 19 Juni 2021.

Pernyataan Mualimin bukannya tanpa alasan. Sebab, menurutnya, keberpihakan JK kepada Anies bakal mempengaruhi tokoh-tokoh lain ikut dalam barisan. 

Bahkan, JK disebut-sebut akan membawa ‘pasukannya’ dari HMI nasional untuk mendukung sosok yang sama.

“Kalau JK turun gunung, tokoh nasional alumni HMI seperti Akbar Tanjung, Bursah Zarnubi, Mahfud MD, Muhadjir Effendy, saya pikir akan ada di kutub pendukung Anies,” terangnya.

Bukan hanya HMI, sejumlah tokoh dari MUI dan ormas Islam lainnya diyakini bakal ‘dibawa’ JK untuk mengarahkan dukungannya kepada Anies.

“Saya kira MUI dan organisasi masyarakat (ormas) Islam lainnya tertarik ikut gabung jadi tim sukses (timses). Pola penggalangan massa seperti Pilgub DKI Jakarta 2017, potensi terulang,” tegasnya.

JK Pernah ‘Menangkan’ Anies di Pilkada 2017

Sebelumnya, Jusuf Kalla terang-terangan mengaku yang mengajukan nama Anies Baswedan untuk berlaga di Pilkada DKI, empat tahun lalu. 

Bahkan, jauh sebelum pemilihan dimulai, dia menelpon Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto untuk mengusung mantan Menteri Pendidikan tersebut.

“Saya yang mendukung dia (Anies Baswedan) jadi calon gubernur. Ya, itu benar. Malam-malam atau 12 jam sebelum penutupan, saya telepon Pak Prabowo dan Ketua PKS, semuanya setuju,” tegasnya.

Lebih jauh, JK menilai, kalau saat itu Ahok yang terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta, maka situasi Ibu Kota nantinya tak akan kondusif, alias penuh dengan perpecahan. 

Hal tersebut yang kemudian bakal berdampak pada kepemimpinan Presiden Jokowi yang baru memasuki periode pertama.

“Ada bahayanya, mohon maaf, kalau saat itu Ahok yang menang, ribut ini. Bisa-bisa kena akibatnya juga ke Pak Jokowi,” kata JK. 

[Sumber: Link]
Baca juga :