[KUPAS TUNTAS] Susahnya Masjid TVM, Miniatur Nasib Muslim Yang Jadi Minoritas

[PORTAL-ISLAM.ID]  Kedatangan Rahma Sarita (Realita TV) ke Perumahan Taman Villa Meruya (TVM), Jakarta Barat menambah jelas persoalan terkait pembangunan masjid yang heboh.

Warga TVM mayoritas non muslim. Cuma sekitar 10 sampai 15 persen saja yang muslim. Ini miniatur nasib muslim yang jadi minoritas. Mau bikin Masjid susahnya minta ampun. Butuh waktu kurang lebih 30 tahun buat mengantongi izin ini itu. 

Apalagi sejak tahun 2014 ketika pasukan Ebong eksis dengan semburan tuduhan radikal radikul  kepada umat Islam, non muslim jadi tambah takut kalau ada muslim yang mau mendirikan Masjid. Seperti yang terjadi dalam dinamika rapat warga TVM seperrti yang diceritakan Ilham Bintang, salah satu warga yang menggagas bujun masjid di TVM.

Warga non muslim takut nanti masjid dalam TVM akan didatangai muslim luar TVM.  Padahal selama ini menurut Ilham, gereja yang berada di TVM jika mengadakan ritual akbar seperti hari natal, yang ibadah disana banyak mobil yang datang dari luar wilayah TVM. Parkirnya juga numpang di depan jalan warga TVM  yang muslim, dan nggak ada masalah. Malah warga muslim membantu menertibkan parkiran.

Ketakutan warga non muslim TVM  beralasan juga sih. Selama ini mereka kan sudah dicekoki semburan  radikal radikul. Di kepala mereka sudah terpatri akan datang serombongan pria bergamis putih mengisi pengajian di masjid TVM. Boleh dibilang propaganda islam phobia lumayan berhasil.

Singkat cerita, setelah berjuang 30 tahun, muslim warga TVM mengantongi izin mendirikan rumah ibadah dari Pemda DKI. Untung gubernurnya Anies Baswedan, kalau Ahok mah ya gitu deh.  Tanah seluas 1078 m2 di Blok C1 Taman Villa Meruya yang akan dibangun  Masjid Attabayun kan oleh pengembangnya sudah diserahkan ke Pemda DKI, jadi  berdasarkan SK Gubernur No 1021 /2020  Pemda DKI sudah memberi izin mendirikan masjid. Surat Rekomendsi dari FKUB ( Forum Kerukunan Umat Beragama) Kota Jakarta Barat, juga sudah didapat  setelah proses  panjang selama  9 bulan.

Sudah bisa tenangkah muslim TVM? Belum.  SK Gubernur digugat oleh 12 orang warga,bukan warga biasa, para pemgurus RT yang warganya banyakan non muslim. Bukan cuma SK yang digugat. Anies Baswedan selaku gubernur juga digugat.

Sebenarnya yang digugat bukan karena masjidnya tapi karena dianggap lahan itu adalah lahan hijau yang tidak boleh didirikan bangunan. Tapi selidik punya selidik ternyata tanah itu sudah berubah menjadi cokelat, artinya boleh mendirikan bangunan, Faktanya di lahan yang katanya hijau itu sudah berdiri gedung sekretariat RW. 

Jelang puasa ini, warga muslim TVM mendirikan tenda di atas tanah yang sudah ber-SK itu buat melaksanakan sholat tarawih dan sholat fardu lainnya dan juga kegiatan ramadahan. Tentu saja bukan kaya tenda pengungsi gitu. Kan warga TVM rata-rata horang kaya. Pokoknya cukup nyaman lah buat sholat. Mereka menyebutnya tenda arafah karena mengingatkan mereka saat mereka berhaji dan umroh.

Hari kedua tarawih, warga Muslim TVM, disomasi oleh Kantor Hukum Hartono & Rekan yang katanya mewakili sebagain besar warga, kebetulan Hartono juga warga TVM.  Bunyi ultimatum : Tenda “arafah” harus dibongkar dalam waktu 3 x 24 jam! Takutkah muslim TVM? Tentu saja tidak. Hartono cs kan bukan satpol PP. Atas dasar apa dia berani bongkar tenda arafah? Tapi kenapa mereka nekad belagak sok kuasa membubarkan sholat tarawih? Begini saudara. Sejak efpeih dinyatakan sebagai ormas terlarang, nggak ada lagi yang ditakutkan islamophobia. Kalau dulu cuma Banser yang berani bubarin pengajian, kali ini seorang Hartono yang hanya didukung 12 warga non muslim berani mengultimatum jamaah tarawih agar bubar jalan.

Tercium aroma bau amis Ebong. Sebagian warga non muslim TVM nampaknya nggak terlalu mempersoalkan tetangganya muslim mau sholat tarawih di tenda arafah atau mau bangun masjid nantinya. Buktinya, Rahma Sarita mewawancarai sopir pribadi yang majikannya non muslim memberi izin kepada sopir itu melaksanakan kewajiban sholat di tenda itu. Jamaah sholat tarawih bukan cuma horang kaya warga TVM tapi juga Satpam, tukang kebun, asisten rumah tangga yang diizinkan oleh majikan non muslimnya untuk sholat di tenda arafah.

Bau amis Ebong makin terasa ketika para BuzzeRp bungkam sejuta bahasa,padahal peristiwa ini pasti nyampe lah ke kolam Ade Armando, Denny Siregar, Eko Kuntadi, dan Ebong lainnya. Tidak ada teriakan, intoleran! Intoleran!

Lagian cuma Ebong yang berani petantang petenteng nantang jamaah tarawih, karena merasa jadi anak emas penguasa, Cuma Ebong yang dengan enteng menyalahkan Anies karena telah meneken izin pendirian Masjid. Ciri khas Ebong kan selalu usild engan urusan muslim. Suara azan dimasalahin, jilbab dimasalahin, takbir diplesetin, membela Nabi dinyinyirin, ya kaya gitu deh. Untung panitia pembangunan masjid Attabayun nggak emosian dengan tantangan Hartono cs.  Padahal kalau muslim TVM  marah, Ebong BuzzeRp sudah siap dengan tuduhan radikal radikul. Intoleran. Intoleran gundulmu!

(By Bang Rojak)

[VIDEO RealitaTV, 30 April 2021]
Baca juga :