[PORTAL-ISLAM.ID] Dalam sebuah riwayat, Nabi Muhammad SAW menjenguk seorang sahabat yang sakit. Sahabat ini terbaring lemah, ibarat burung ditinggal oleh induknya.
"Apakah engkau berdoa kepada Allah atau memohon sesuatu kepada-Nya?" Tanya Rasulullh SAW.
Dengan lirih sahabat menjawab, "Ya, aku berdoa, 'Ya Allah jika Engkau menetapkan siksaan kepadaku di akhirat, timpakan saja kepadaku lebih awal di dunia.’"
"Subhanallah, engkau tidak akan kuat atau tidak akan sanggup menerimanya," Nabi berkomentar, lalu bersabda, "Mengapa engkau tidak mengucapkan, 'Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta peliharalah kami dari adzab api neraka.’
رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Sahabat itu mengikuti pesan Nabi. Dia memanjatkan doa tersebut kepada Allah, dan Allah pun menyembuhkannya.
Hadits riwayat Imam Muslim dan Imam Ahmad itu, menegaskan bahwa berdoa meminta kebaikan dunia dan akhirat harus kita lakukan. Inilah ajaran tentang keseimbangan.