Kontroversi Desain Istana Burung Garuda di Ibu Kota Baru

[PORTAL-ISLAM.ID]  Desain Istana Negara di ibu kota baru dengan bentuk burug garuda belakangan geger dan menuai kontroversi. Pangkalnya, ada yang nyinyir dengan desain itu.

Kritik salah satunya datang dari Asosiasi Profesi Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Green Building Council Indonesia (GBCI), Ikatan Ahli Rancang Kota Indonesia (IARKI), Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia (IALI), dan Ikatan Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota (IAP).

Menurut mereka, bangunan gedung istana negara seharusnya menjadi contoh bangunan yang secara teknis sudah mencirikan prinsip pembangunan rendah karbon dan cerdas sejak perancangan, konstruksi, hingga pemeliharaan gedungnya.

“Gedung patung burung tersebut tidak mencerminkan upaya pemerintah dalam mengutamakan forest city atau kota yang berwawasan lingkungan,” sebut mereka.

Diketahui, desain Istana Negara di ibu kota baru yang mirip burung garuda itu merupakan desain karya I Nyoman Nuarta. Dia belakangan sudah terkenal dengan beberapa karyanya yang terkenal, seperti Patung Garuda Wisnu Kencana, Patung Fatmawati Soekarno, Monumen Jalesveva Jayamahe, serta Monumen Proklamasi Indonesia.

Terkait viralnya desain Istana di ibu kota baru, Kementerian PPN atau Bappenas kemudian buka suara. Mereka mengakui kalau desain itu belum final.

Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas Rudy Soeprihadi Prawiradinata menjelaskan, desain Istana Negara saat ini memasuki tahap gagasan awal. Akan tetapi, proses desainnya saat ini masih terus bergulir.

Sejauh ini Pemerintah juga terus membuka ruang diskusi mengenai konsep desain Istana Negara tersebut.

“Sepertinya desain tersebut (desain Istana Negara) merupakan gagasan awal yang dapat diperdalam dan didiskusikan bersama para ahli di bidang arsitektur dan perencanan,” ujar Rudy, Kamis 1 April 2021.

Groundbreaking Istana baru akan dilakukan 2021

Sementara itu, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, pemerintah akan mulai membangun Istana Presiden di lokasi tempat ibu kota baru dengan melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) di proyek Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur pada 2021 ini.

Pemerintah juga telah mengumpulkan berbagai ide desain ibu kota baru, termasuk istana presiden dengan menggelar Sayembara Gagasan Desain Kawasan Ibu Kota Negara pada 2020 lalu, salah satunya Istana berdesain burung Garuda tersebut.

Sejumlah desain istana presiden mulai terpampang di ranah media sosial. Seperti Astana Indonesia Raya ciptaan kelompok Nagara Rimba Nusa yang keluar sebagai pemenang I dan istana negara dengan desain burung Garuda karya I Nyoman Nuarta yang menuai kontroversi.

Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Diana Kusumastuti, mengatakan pemerintah belum memutuskan mana desain final ibu kota baru dan Istana presiden.

Diana menyatakan, pemerintah masih mempersiapkan desain final tersebut yang nantinya akan dituangkan dalam Undang-Undang Ibu Kota Negara (UU IKN).

“Kami sedang proses UDD menindaklanjuti sayembara dulu dan memfinalkannya. Untuk istana masih ide desain,” kata Diana.

Begitu juga dengan proses groundbreaking pembangunan ibu kota baru dan Istana Negara, yang masih menanti penerbitan UU IKN. “Itu menunggu UU IKN terbit,” kata Diana.[hops]
Baca juga :