Ferdinand Mau Buat Organisasi Anti Arabisasi?

FERDINAND MAU BUAT ORGANISASI ANTI ARABISASI?

Oleh: M Rizal Fadillah*

Entah info valid atau celetukan tak serius, Ferdinand Hutahaean bersemangat ingin membentuk organisasi anti Arabisasi, maksudnya ingin melindungi budaya leluhur katanya. Entah apa yang dimaksud budaya leluhur itu, kaum animisme dan dinamisme, atau pithecanthropos erectus dan teman se- kulturnya?

Bila arah anti arabisasi adalah anti Islam, karena Ferdinand pasti bukan muslim, maka ini sama saja menyinggung berat umat Islam Indonesia yang memiliki akar kesejarahan bersama bangsa Indonesia. Kini aneh semakin kuat rasanya sentimen anti keislaman ini lewat anti Arab lah, anti radikal lah, bahkan isu terorisme semakin digencarkan saja. Target psikopolitis tak lain selalu umat Islam.

Tantangan bangsa ini adalah kultur barat yang kapitalistik, liberal, sex bebas, minum-minuman keras, kultur yang permisif dan hedonis. Mengapa justru Ferdinand rasis menyerang Arab? Atau mungkin Ferdinand sedang  mengecilkan arti agama yang sama saja dengan mengacaukan pemahaman ideologi Pancasila. Benci Habib Rizieq dan para habaib lain? Benci Anies Baswedan, Fadel Muhammad, Fuad Bawazier? Hate speech.

Apa yang ia maksud dengan Arabisasi? Qashidahan, tahdfidz, atau pengajian dengan ayat ayat berbahasa Arab? Atau Hutahaean pro zionis yahudi musuh Arab dan dunia Islam? Arabisasi kok anti sementara Vatikanisasi, Cinaisasi bebas? Fikiran rasis harus dibuang jauh. Undang Undang anti diskriminasi ras dan etnis dibuat dengan maksud agar jangan ada fikiran dan pandangan politik model Hutahaean ini. Ferdinand tak pantas hidup di Indonesia meskipun berlindung di balik baju Nusantara. Baju manipulasi.

Fikiran Ferdinand berbahaya dan akan menciptakan sentimen perlawanan dari banyak fihak, khususnya dari umat Islam. Jika dibenarkan dan dibiarkan maka akan muncul gerakan gerakan anti Cina, anti Menado, bahkan anti Jawa atau anti etnik dan ras lain. Dipastikan Indonesia akan terpecah-belah. Kebodohan luar biasa jika rezim membiarkan kejahatan rasis model Ferdinand Hutahaean. 

Stop habis ide Hutahaean, bila memaksakan juga maka proses hukum atas dasar UU Anti Diskriminasi Ras, jangan buka peluang gerombolan Hutahaean lain yang gemar mengadu domba dan mengacak-acak bangsa atas dasar sentimen. Bhineka Tunggal Ika jangan dibuat kenangan. Tinggal pilih saja, tetap menjaga persatuan atau stop Hutahaean!

Bandung, 18 April 2021

*Penulis adalah Pemerhati Politik dan Kebangsaan

Baca juga :