Refly Harun: Hukuman Mati untuk Korupsi Mensos Diperdebatkan, Kenapa 6 Anggota FPI dengan Mudah Dibunuh?

[PORTAL-ISLAM.ID]  Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun meminta agar Presiden Jokowi mengucapkan belasungkawa kepada enam anggota laskar FPI yang tewas ditembak polisi.
        
"Kalaupun berbeda pandangan dengan FPI itu soal lain, tapi mereka rakyat Indonesia juga," kata Refly di akun youtube-nya beberapa waktu lalu.

Mantan Komisaris BUMN itu kemudian mencontohkan ketika ada seorang penyanyi yang meninggal akibat sakit. Jokowi menyempatkan mengucapkan belasungkawa.

"Ini sebenarnya soal kemanusiaan, saya teringat betul ada seorang penyanyi meninggal dunia karena sebab normal-normal saja. lalu mengucapkan belasungkawa. Meski si penyanyi itu mendukungnya di Pilpres. Tapi, tidak pada tempatnya Presiden diskriminatif," tambahnya.

"Enam ini kan tewas ditangan aparat yang dibiayai negara. Mereka bukan kriminal, mereka bukan teroris yang pantas untuk ditembak," terangnya.

Sejurus kemudian, Refly pun mencontohkan tindakan Menteri Sosial Juliari Batubara yang menilap uang bansos hingga puluhan miliar rupiah saja publik masih berdebat soal pantas tidaknya untuk dihukum mati. Tapi kenapa enam anggota Laskar FPI yang tak melakukan kejahatan dengan mudah dibunuh.

"Dengan koruptor seperti Juliari Batubara saja kita masih berdebat soal pantas tidaknya dia dihukum mati, apalagi sama anggota FPI yang tak melakukan kejahatan apapun," jelasnya. [Babe]
Baca juga :